kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dukungan untuk Perokok Dewasa Agar Beralih ke Produk Tembakau Alternatif


Rabu, 13 April 2022 / 14:47 WIB
Dukungan untuk Perokok Dewasa Agar Beralih ke Produk Tembakau Alternatif
ILUSTRASI. Pod RELX, rokok elektrik (vape)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivitas merokok berkorelasi dengan meningkatnya risiko terjangkit beragam penyakit tidak menular. Untuk mengurangi angka perokok serta masalah kesehatan yang berkaitan dengan merokok, pemerintah diharapkan bisa mengadopsi solusi baru, seperti salah satunya mendorong perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif.

Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad) Ardini Raksanagara mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya menurunkan prevalensi merokok, seperti menciptakan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Namun, upaya tersebut belum dinilai cukup efektif. “Ini perlu sekali melibatkan berbagai pihak, bukan satu arah dari pemerintah saja,” kata Ardini dalam keterangannya, Rabu (13/4).

Baca Juga: Turunkan Angka Penyakit Tidak Menular Melalui Pendekatan Pengurangan Risiko

Salah satu solusi yang bisa dikedepankan adalah penerapan solusi yang berprinsip pengurangan risiko. Menurut Ardini, produk seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantong nikotin menerapkan konsep pengurangan risiko sehingga mampu mengurangi bahaya hingga 90%-95%.

“Produk ini bisa dijadikan salah satu upaya bagi perokok dewasa yang selama ini sulit berhenti. Perlunya dorongan yang kuat khususnya dari perokok dewasa itu sendiri,” ungkapnya.

Untuk itu, perokok dewasa memiliki alternatif yang lebih baik daripada lanjut merokok. Akan tetapi, di samping mengalami kesulitan berhenti merokok, para perokok juga kerap terpapar opini negatif tanpa landasan kajian ilmiah.

Misalnya, produk ini diisukan memiliki risiko kesehatan yang sama besarnya dengan rokok. Terkait dengan hal tersebut, Ardini menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif tidak dibakar, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR, senyawa bersifat karsinogenik.

“Dari beberapa jurnal sudah dibuktikan bahwa produk tembakau alternatif mampu mengurangi bahaya kesehatan. Jadi, sebetulnya perlu ditekankan bahwa produk ini baik dimanfaatkan bagi yang mau mengurangi bahaya terhadap kesehatannya,” tegas Ardini.

Dengan potensi tersebut, Ardini berharap pemerintah bisa mendukung penggunaan produk tembakau alternatif. Sebagai langkah awal, pemerintah bisa melihat hasil kajian ilmiah yang sudah dilakukan akademisi maupun universitas, baik dari dalam dan luar negeri.

Selanjutnya, pemerintah perlu mendorong kajian lokal dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang berkaitan dengan industri produk tembakau alternatif.

“Perlu penelitian bersama-sama. Setelah itu sosialisasikan bahwa manfaat dari produk tembakau alternatif ini akan menjadi salah satu pilihan bagi perokok yang ingin berhenti merokok dan perlu juga testimoni sosial,” ujarnya.

Baca Juga: KPAI: Rokok Murah Jadi Kendala Mengendalikan Konsumsi Rokok

Senada dengan Ardini, Wakil Ketua Yayasan Manusia Welas Asih (MAWAS), Dimas Syailendra mengatakan, pemanfaatan produk tembakau alternatif perlu dukungan multipihak.

Jika tidak, prevalensi merokok akan semakin meningkat dan menambah beban kesehatan publik. “Akan ada beban sosial dan ekonomi yang harus kita tanggung untuk mengatasinya,” tegas Dimas.

Apalagi, dia meneruskan, prevalensi merokok di Indonesia sudah menyentuh angka 65 juta jiwa. “Sebelum masalah yang lebih buruk terjadi, mari kita berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Kampanyekan budaya sadar risiko dengan mendukung penggunaan produk tembakau alternatif yang terbukti secara ilmiah mengurangi risiko kesehatan,” tutup Dimas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×