kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diet dengan tak makan malam apakah benar?


Kamis, 04 Januari 2018 / 23:04 WIB
Diet dengan tak makan malam apakah benar?


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Kelly Brownell, PhD, Direktur Pusat Kelainan Pola Makan dan Berat Badan di Yale Center, AS, menyebutkan, saat kita menjalani program diet, menghindari makan malam untuk menurunkan berat badan merupakan anggapan yang salah kaprah.

Penting diketahui, jika makan malam dihilangkan, kemudian menggantinya dengan makanan ringan untuk menahan lapar dan makanan ringan yang disantap mengandung kalori tinggi, maka berat badan tetap tidak akan turun.

"Rasa lapar yang muncul akibat tidak makan malam dapat mengganggu tidur kamu. Kadangkala yang terjadi adalah makan malam dilewati, namun akhirnya tengah malam terbangun karena lapar dan mengudap makanan yang tidak seharusnya dimakan, seperti kue, biskuit, bahkan mie instan. Jika sudah begini bobot tubuh justru melambung," kata Brownell.

Kebiasaan tidak makan malam juga bisa berakibat munculnya keluhan tubuh tidak nyaman, lapar, atau bahkan gangguan lambung (maag).

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk makan malam? Jam berapa Anda sebaiknya makan malam tidak bisa dipastikan dengan pasti.

Sehubungan dengan kualitas tidur, usahakan waktu makan malam tidak terlalu dekat dengan jam tidur, setidaknya lakukan dua jam sebelum tidur.

"Usahakan makan malam kurang lebih pukul 6-7 malam, terutama bagi kamu yang pola tidurnya teratur, dan terbiasa tidur pada pukul 9-10 malam," ujar Brownell.

Jika waktu tidur kamu terlalu dekat dengan makan malam, perut bisa mengalami kembung, terutama bagi orang yang asam lambungnya mudah naik.

Kondisi ini bisa membuat perut terasa nyeri dan tidak nyaman sehingga kamu jadi sulit tidur.

"Usahakan makan malam kurang lebih pukul 6-7 malam, terutama bagi kamu yang pola tidurnya teratur, dan terbiasa tidur pada pukul 9-10 malam," ujar Brownell.

Jika waktu tidur kamu terlalu dekat dengan makan malam, perut bisa mengalami kembung, terutama bagi orang yang asam lambungnya mudah naik.

Kondisi ini bisa membuat perut terasa nyeri dan tidak nyaman sehingga kamu jadi sulit tidur.

Intinya, pada malam hari proses tubuh berjalan lambat. Jika saluran masih bekerja keras, tentu akan mengganggu waktu istirahat kamu.

Perlu kamu ketahui , saat tubuh beristirahat merupakan waktu tubuh mengalami regenerasi sel.

Jika proses regenerasi sel-sel tubuh terganggu, kondisi ini bisa berefek negatif pada kesehatan.

Ada pernyataannya jika ingin langsing, jangan makan nasi di malam hari. Benarkah pendapat itu?

Sebenarnya, saat malam hari, tubuh tidak banyak gerakan sehinggta kamu tidak butuh banyak karbohidrat. Namun, bukan berarti tidak boleh makan nasi karena nasi tidak pantang untuk dimakan.

Yang perlu kamu lakukan adalah perhatikan jenis dan porsinya.

"Untuk meningkatkan kualitas nasi, pilihlah nasi putih/nasi merah yang masih berkulit ari. Menu makan sehat adalah yang mengandung unsur karbohidrat, protein, dan rendah lemak, serta mengandung mineral dan vitamin," Brownell menyarankan.

Ada penelitian medis yang mengungkapkan, komposisi makan malam sebaiknya rendah lemak, namun tinggi karbohidrat.

Pendapat itu tidak tepat, yang perlu diperhatikan, apa aktivitas kamu usai makan malam?

Hindari minum terlalu banyak karena menyebabkan terbangun untuk buang air kecil sehingga bisa membuat kamu terbangun dan keinginan untuk makan bisa muncul kembali.

Intinya, kalori tepat tergantung dari kebutuhan kalori seseorang. Umumnya, kisaran kalori pada saat makan malam antara 300-400 kalori.

Ada beberapa mitos atau anggapan tentang makan malam yang bisa menyesatkan.

Di antaranya, benarkah Anda harus menghindari minum air es saat makan malam, jika ingin berat badan tidak naik.




TERBARU

[X]
×