kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demam tanpa flu atau batuk, waspadai demam berdarah


Selasa, 11 Februari 2020 / 20:09 WIB
Demam tanpa flu atau batuk, waspadai demam berdarah
ILUSTRASI. Petugas kesehatan memberikan penanganan medis kepada pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/1/2019). Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya mengidap demam berdarah dengue (DBD).


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya mengidap demam berdarah dengue (DBD).

“Parah atau tidaknya penyakit DBD tergantung pada imunitas masing-masing orang. Tidak semua orang penyakitnya parah. Ada juga yang hanya demam, dua atau tiga hari kemudian sembuh,” tutur Dr Tedjo Sasmono, Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology.

Kepada Kompas.com, Kamis (6/2), Tedjo menyebutkan bahwa pada umumnya gejala DBD adalah demam tinggi tanpa disertai flu atau batuk. “Berarti sudah pasti terkena virus kan itu. Separah apa sakitnya, tergantung imun kita,” lanjut Tedjo.

Baca Juga: Buat penderita jantung koroner, hindari makanan ini

Secara statistik, lanjut Tedjo, perempuan dan laki-laki memiliki prevalensi yang sama terhadap kasus DBD. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kasus DBD yang lebih parah dibanding pria.

Begitu pun dengan anak yang mengalami obesitas, orang dewasa, serta bayi. “Orang dewasa cenderung lebih parah karena sudah punya penyakit penyerta misalnya diabetes, jantung, ginjal. Sementara bayi, imunnya belum terbentuk sehingga pasti lebih parah,” lanjut Tedjo.

Penelitian juga membuktikan bahwa orang ras Afrika lebih tahan terhdap DBD dibandingkan dengan orang Asia. Mengutip situs Hello Sehat, ada beberapa gejala DBD yang patut diperhatikan. Antara lain:

1. Demam tinggi mendadak

Pada kasus DBD, demam tinggi biasa terjadi secara mendadak. Demam biasanya berkisar pada suhu 40 derajat Celcius. Demam bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

Baca Juga: Musim hujan dan banjir, lakukan tip berikut agar badan tetap sehat

2. Nyeri pada otot

Pasien biasanya mengalami nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala ini muncul beserta kondisi tubuh yang menggigil dan berkeringat.

3. Sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata

Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata.

4. Mual dan muntah

Pada beberapa orang, masalah pencernaan kerap terjadi. Selain mual dan muntah, kerap terasa bagian perut atau punggung yang tidak nyaman. Gejala ini bisa berlangsung antara dua hingga empat hari.

Baca Juga: Musim penghujan telah tiba, ini tips agar terhindar dari sakit

5. Rasa lelah

Masalah pencernaan dapat menurunkan nafsu makan. Inilah yang membuat tubuh merasa kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×