Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tidak mengonsumsi obat anti-inflamasi
Ada baiknya tidak mengonsumsi obat anti-inflamasi atau obat pereda nyeri sejenisnya sebelum divaksinasi karena dikhawatirkan dapat mengurangi respon imun terhadap vaksin.
"Ini juga berlaku untuk banyak vaksin lainnya. Kamu dapat mengonsumsi pereda nyeri setelah divaksinasi dan terhidrasi semaumu. Tapi jangan meminum obat anti-inflamasi sebelum divaksinasi," jelas Vyas.
Kondisi yang harus kamu beri tahu ke petugas sebelum divaksinasi:
- Memiliki alergi apapun.
- Sedang demam.
- Mengalami gangguan perdarahan atau sedang menggunakan obat pengencer darah.
- Sedang dalam pengobatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
- Sedang hamil atau berencana untuk hamil.
- Sedang menyusui.
- Telah menerima vaksin Covid-19 lagi.
Baca Juga: Mirip Gejala Flu, Tetap Waspadai Ciri-Ciri Virus Corona yang Anda Alami
Yang diperbolehkan sebelum atau sesudah divaksinasi
Menurut Vyas, obat untuk tekanan darah, diabetes, asma, dan kondisi kesehatan umum lainnya bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
“Studi untuk vaksin dilakukan dengan sejumlah orang yang memiliki banyak kondisi umum ini. Kabar baiknya adalah pengidap penyakit itu merespons vaksin dengan baik. Jadi, tidak perlu menghentikan konsumsi obat," katanya.
Meski begitu, Vyas merekomendasikan agar sangat berhati-hati dengan steroid. Jika kamu menggunakan obat steroid untuk kondisi kronis, tidak masalah untuk terus mengonsumsinya. Tetapi jika itu berupa suntikan steroid, dia menyarankan untuk menunda sebelum divaksinasi.
“Terapi kanker, penekanan kekebalan atau kamu memiliki penyakit reumatologi dan kamu memerlukan suntikan tertentu setiap bulan, jangan menunda-nunda," katanya.
"Bicaralah dengan jujur mengenai ini dengan petugas terkait tentang kapan waktu yang aman untuk mendapatkan vaksin Covid-19."