Sumber: Grid | Editor: Tendi Mahadi
"Aktivitas yang dihasilkan dari cegukan kemungkinan membantu otak bayi untuk belajar bagaimana memonitor otot-otot pernapasan, sehingga pada akhirnya pernapasan dapat dikontrol secara sukarela dengan menggerakkan diafragma ke atas dan ke bawah," jelas Lorenzo Fabrizi, penulis studi senior dari University College London.
"Ketika kita dilahirkan, sirkuit yang memproses sensasi tubuh tidak sepenuhnya berkembang, sehingga pembentukan jaringan semacam itu merupakan tonggak perkembangan penting bagi bayi baru lahir," lanjutnya.
Baca Juga: 7 rasa nyeri di bagian tubuh ini tak boleh diabaikan, bisa tanda penyakit berbahaya
Sebuah studi sebelumnya oleh Fabrizi dan rekan-rekannya mengatakan, ketika bayi menendang rahim, mereka mungkin sedang membuat "peta mental" dari tubuh mereka sendiri.
Penelitian terbaru mendukung temuan sebelumnya, bahwa aktivitas tertentu di dalam rahim dan setelah kelahiran berkontribusi pada pengembangan koneksi otak pada bayi.
Whitehead mengatakan, cegukan pada orang dewasa umumnya dianggap menjengkelkan. Tetapi bisa jadi itu adalah sisa dari masa bayi ketika memiliki fungsi penting di masanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News