Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)memiliki oximeter.
Juru bicara WHO, Margaret Harris mengatakan, dengan memiliki oximeter di rumah, pasien dapat mengukur kadar oksigen secara mandiri.
"Sehingga, Anda dapat mengidentifikasi apakah saat (isolasi mandiri) di rumah, kesehatan memburuk atau lebih baik dirawat di rumah sakit," jelas Harris dalam pengarahan PBB di Jenewa seperti dilansir Reuters, 26 Januari 2021.
Sejalan dengan pedoman WHO tersebut, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Utara, dr M Irfan SpPD mengatakan, adanya oximeter nadi (pulse oximeter) di rumah memang sangat dibutuhkan bagi pasien yang melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga: Jangan lengah, ini gejala yang harus diwaspadai saat isolasi mandiri di rumah
Oximeter umumnya berukuran kecil dan bisa di bawa ke mana saja. Alat ini dipasang di ujung jari untuk mengukur tingkat saturasi oksigen dalam darah.
Melansir Healthline, pulse oximetry atau oximeter nadi adalah tes non-invasif dan tanpa rasa sakit yang dapat mengukur tingkat saturasi oksigen atau tingkat oksigen dalam darah Anda.
Baca Juga: Studi terbaru temukan efek negatif Covid-19 terhadap sperma & kesuburan laki-laki
Oximeter dapat mendeteksi perubahan kecil dengan cepat, dalam hal ini, seberapa efisien oksigen dibawa ke ekstremitas terjauh dari jantung termasuk kaki dan lengan.
Karena itu, alat ini sering digunakan juga dalam pengaturan perawatan kritis, seperti ruang gawat darurat atau rumah sakit. Batas saturasi oksigen pada oximeter.