CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Berat Badan malah Naik Saat Puasa? Ini Penyebabnya


Rabu, 13 April 2022 / 08:31 WIB
Berat Badan malah Naik Saat Puasa? Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Tidak sedikit orang mengalami berat badan naik setelah menjalani puasa Ramadhan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Karbohidrat kompleks, contohnya: 

  • Biji-bijian utuh 
  • Buah kaya serat 
  • Sayuran kaya serat 
  • Kacang polong 

Sementara, sebanyak 60 persen kebutuhan energi tubuh ahrus dipenuhi dari makanan saat buka puasa. 

Saat buka puasa kita perlu mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang mengandung nutrisi, seperti kurma. 

Karbohidrat sederhana ada baiknya untuk dikonsumsi karena tubuh butuh makanan ringan yang mudah diserap, sehingga tidak membebani dan mengejutkan sistem pencernaan setelah seharian puasa. 

Makanan berat disarankan dokonsumsi setelah shalat maghrib, seperti makanan mengandung karbohidrat kompleks. 

Baca Juga: Boleh Dicoba! Air Mentimun dengan Lemon Efektif Menurunkan Berat Badan

3. Kekurangan protein 

Saat sahur dan buka puasa penting untuk memenuhi asupan protein untuk dapat mencegah rasa lapar. 

Mengutip WebMD, protein dalam tubuh penting untuk membantu proses ketosis yang berlangsung selama puasa. Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi. 

Mengutip Healthline, protein berperan memasok hati dengan asam amino yang dapat digunakan untuk glukoneogenesis atau membuat glukosa. 

Hati menyediakan glukosa untuk beberapa sel dan organ dalam tubuh kita yang tidak dapat menggunakan keton sebagai bahan bakar, seperti: 

  • Sel darah merah 
  • Bagian dari ginjal 
  • Bagian dari otak 

Selain itu, asupan protein harus cukup tinggi karena untuk mempertahankan massa otot ketika asupan karbohidrat rendah, terutama selama penurunan berat badan. 

Sehingga, sebenarnya tetap penting untuk memenuhi gizi seimbang selama puasa Ramadhan. 

Baca Juga: 5 Superfood yang Bikin Kolesterol Jahat Kabur Tak Kembali Lagi




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×