Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia melanjutkan, tentunya apa yang disampaikan kelompok anti vaksin ini juga memiliki alasan dan latar belakang.
Di sisi lain, kelompok pro-vaksin juga gencar menyampaikan pentingnya vaksin Covid-19 sebagai solusi untuk menghentikan pandemi Covid-19.
Keberhasilan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 dengan tingkat efektivitas dan keamanan tinggi, dengan efek samping yang tidak membahayakan kesehatan, terus disampaikan kepada publik.
Oleh karena itu, untuk bisa meminimalisir keragu-raguan dan penolakan terhadap vaksin, sehingga target minimal 70 persen masyarakat mau divaksin secara lengkap untuk dapat menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal.
Baca Juga: Jokowi optimistis program vaksinasi akan dorong pemulihan ekonomi
Caranya dengan sosialisasi dan edukasi yang masif dan tepat sasaran, secara terus menerus, sehingga yang terbentuk adalah kesadaran dan bukan pemaksaaan.
"Masyarakat harus ikut dilibatkan untuk menentukan jalan keluar terbaik bagi persoalan besar yang juga berdampak pada kehidupan mereka," kata perempuan yang juga menjadi pengajar paruh waktu di FISIP UI itu.
Lepas dari itu semua, upaya menghadirkan vaksin di tengah pandemi, menurut Endang, merupakan sebuah harapan di tengah ketidakpastian yang berkepanjangan tentang kapan pandemi ini berakhir.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 di Indonesia gratis, ini hitungan anggaran dari Menteri Sri Mulyani