kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak anak yang terinfeksi Covid-19 tanpa demam, simak penjelasannya


Rabu, 19 Mei 2021 / 09:40 WIB
Banyak anak yang terinfeksi Covid-19 tanpa demam, simak penjelasannya
ILUSTRASI. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan, kebanyakan anak yang tertular virus corona tidak mengalami demam. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/01/2021.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 sudah menyerang dunia selama setahun lebih. Hingga saat ini, para ahli masih menyimpulkan bahwa gejala infeksi ini yang umum adalah demam, batuk, serta sesak napas. 

Tetapi hal yang sama mungkin tidak berlaku bagi kelompok anak-anak. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan, kebanyakan anak yang tertular virus corona tidak mengalami demam. 

Studi tersebut mengungkap, sekitar 81% dari lebih 12.000 anak dengan infeksi virus corona yang dikonfirmasi di laboratorium sebagai bagian dari penelitian, tidak mengalami demam. 

Sementara itu, hampir 75% anak-anak tidak memiliki gejala Covid-19 yang khas seperti batuk atau sesak napas. 

Baca Juga: Begini gambaran potensi lonjakan kasus Covid-19, dua pekan pasca-libur Lebaran

Para peneliti menggunakan data rekam medis elektronik dari 33 organisasi perawatan kesehatan di seluruh negeri. Semua pasien yang dianalisis berusia di bawah 18 tahun dan didiagnosis Covid-19 antara 1 April-31 Oktober 2020. 

Mereka juga menemukan bahwa hanya 16,5% anak-anak yang terinfeksi Covid-19 yang diteliti mengalami masalah pernapasan. Kemudian, hanya 18,8% pasien anak-anak yang melaporkan gejala seperti nyeri otot, nyeri sendi, malaise, dan anosmia yang terakhir menjadi tanda infeksi virus corona, terutama pada orang dewasa. 

Sementara itu, gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan diare ditemukan pada 13,9% pasien anak, sedangkan sakit kepala dan gejala neurologis lainnya terjadi pada kurang dari 5 persen anak yang diteliti. 

Baca Juga: Mengenal Beaus Line, efek infeksi virus corona yang muncul di kuku

Lalu, sekitar 8% mengalami ruam kulit dan masalah dermatologis lainnya akibat virus.

Menurut perkiraan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sejak dimulainya pandemi, lebih dari 3 juta anak di Amerika Serikat dinyatakan positif Covid-19. 

Mereka yang berusia antara 5 dan 17 tahun hanya menyumbang 10,2% dari semua kasus virus yang dikonfirmasi. Sedangkan, mereka yang berusia antara 0 dan 4 tahun menyumbang sekitar 2%. 

"Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa anak-anak dan remaja mungkin memiliki perjalanan penyakit yang lebih ringan dibandingkan dengan orang dewasa dengan Covid-19," jelas para peneliti. 

Mengingat tingginya prevalensi dan fakta bahwa mayoritas anak-anak tidak memiliki gejala Covid-19 yang khas, maka penyelidikan, peningkatan kewaspadaan, skrining inovatif, dan pengujian terhadap anak-anak yang bersekolah harus sering dilakukan. 

Baca Juga: Waspada! Studi terbaru: Covid-19 bisa sebabkan disfungsi ereksi

Sebab, alat dan prosedur skrining rutin seperti pemeriksaan suhu mungkin kurang efektif. Para peneliti juga mengungkapkan bahwa temuan studi mereka dapat memandu pemanfaatan sumber daya dan upaya mitigasi oleh otoritas kesehatan setempat, terutama di daerah dengan prevalensi Covid-19 yang tinggi. 

"Pendekatan inovatif seperti pengawasan sentinel, pengujian acak anak-anak dan guru, dan memberikan pendidikan maupun pelatihan tentang penggunaan oksimeter denyut non-invasif yang tepat dapat mengurangi penyebaran Covid-19 di antara anak-anak," imbuh mereka.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Anak yang Terinfeksi Covid-19 Tanpa Demam, Ini Penjelasannya"
Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Lusia Kus Anna

Selanjutnya: Inilah beragam cara latihan untuk menyembuhkan paru-paru setelah sembuh dari Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×