kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bahaya terlalu banyak makan daging bisa merusak kesehatan usus


Rabu, 18 September 2019 / 20:00 WIB
Bahaya terlalu banyak makan daging bisa merusak kesehatan usus
ILUSTRASI. Bahaya terlalu banyak makan daging bisa merusak kesehatan usus


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Banyak orang menjadikan daging sebagai makanan favorit. Bahkan, sebagian orang memilih hanya mengonsumsi daging merah, daging putih, dan ikan untuk asupan sehari-hari, yang kita tahu sebagai pola makan karnivora. 

Pola makan ini umumnya menghindari konsumsi sayur-sayuran. Will Bulsiewicz, ahli gastroenterologi, menjelaskan bahwa tidak seperti diet paleo yang dikenal rendah karbohidrat dan diet keto yang sangat rendah karbohidrat, semua makanan dari daging kemungkinan tidak mengandung karbohidrat sama sekali. 

Baca Juga: Melihat gaya hidup sehat para CEO dunia hingga Indonesia

Diet karnivora mendapatkan perhatian lebih setelah ada laporan terbaru tentang manfaat kesehatan terkait hal ini. Namun, Bulsiewicz mencatat pendekatan ini mungkin berdampak negatif bagi kesehatan usus. 

Pola makan ini memiliki efek berbeda pada mikrobiota usus, mikroorganisme yang ada di saluran pencernaan. 

Organisme ini memainkan peran kunci dalam tubuh, mulai dari mendukung sistem kekebalan tubuh dan metabolisme, meningkatkan keseimbangan hormon, mengatur suasana hati hingga memertahankan fungsi otak. 

“Saya benar-benar yakin, bahwa semua kesehatan tubuh dimulai dari usus. Ini bukan hanya tentang pencernaan, ” kata Bulsiewicz. 

“Ketika orang merawat usus mereka dengan baik, kesehatan mereka cenderung akan mengikuti. Penyakit akan pergi – atau bahkan bisa dicegah."  Tetapi hanya mengonsumsi daging dalam makanan yang diasup, dapat mengganggu fungsi mikroorganisme usus. 

Baca Juga: Ini cara mudah menjaga kesehatan otak tanpa mengkonsumsi suplemen

Pada tahun 2018, sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 11.000 orang dari 45 negara menemukan, bahwa tubuh membutuhkan tumbuhan untuk menjaga kesehatan usus. 

Bulsiewicz bahkan menjelaskan, bahwa keanekaragaman tumbuhan yang disertakan dalam asupan adalah "penentu paling kuat" dari mikrobioma usus yang sehat. 

Sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan menyediakan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Nutrisi utama yang diberikan tumbuhan untuk meningkatkan kesehatan usus yang lebih baik adalah serat. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×