kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahaya kesehatan di balik nikmat sruput minuman boba


Senin, 11 November 2019 / 06:32 WIB
Bahaya kesehatan di balik nikmat sruput minuman boba
ILUSTRASI. yasmine.maghfira@kontan.co.id-Boba Fest. Keramaian


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hadirnya minuman dengan topping boba sedang jadi tren di kalangan milenial. Berbagai varian minuman dengan tambahan boba pun bermunculan.

Boba adalah bola tapioka, berbahan dasar tepung tapioka yakni dari singkong. Tapioka sendiri tidak memiliki banyak rasa, sehingga rasa manis dari boba berasal dari gula atau direndam dengan madu.

Baca Juga: Mencicip manis peluang bisnis minuman bubble

Sayangnya tanpa kita sadari, minuman kekinian ini ternyata bisa menjadi racun bagi tubuh kita.

Konsultan kesehatan Dr Tan Wee Yong mengatakan gula yang terkandung dalam minuman boba adalah penyebab utama minuman kaum milenial tersebut bisa merusak kesehatan.

"Rata-rata, secangkir minuman boba mengandung 20 sendok teh gula.

Padahal, orang dewasa yang sehat, disarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari delapan sendok teh gula sehari," ucapnya.

Pakar diet Kong Woan Fei juga mengatakan, minuman boba bisa menyebabkan kita mengalami obesitas.

Baca Juga: Tawaran berjualan Boba Time

Dalam satu cup teh boba, misalnya, kalori yang terkandung di dalam teh setidaknya bernilai 370 kalori.

Sementara itu, topping boba itu sendiri mengandung sekitar 150 kalori.

Kong juga menambahkan, minuman boba sama sekali tidak mengandung nutrisi.

"Tidak ada nilai gizi dari minum minuman tinggi gula," tambahnya yang dilansir dari Kompas.com.

Melansir laman Health Essentials, minuman boba juga bisa menyebabkan munculnya jerawat.

Pasalnya, boba biasanya terbuat dari gula, tapioka dan susu yang merupakan pemicu jerawat.

Baca Juga: Meski Indomie jadi ramen terenak dunia, ini bahayanya jika dimakan tiap hari

Kulit kita mungkin tidak toleran terhadap laktosa dan hormon dalam susu.

Sehingga dapat bereaksi dengan testosteron dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan produksi sebum di kulit yang menyebabkan jerawat.

Selain itu, kandungan gula di dalamnya memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang dapat menghasilkan lonjakan insulin, meningkatkan sekresi androgen, peradangan dan produksi minyak.

Semua hal tersebut dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat.

Karena efek negatifnya yang tinggi, Dr Tan menyarankan agar minuman boba sebaiknya dihindari oleh semua orang dari berbagai jenis usia.

Ia mengatakan, minuman boba biasanya mengandung pewarna dan zat tambahan makanan tertentu yang dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif.

Baca Juga: Indomie Goreng BBQ Chicken dinobatkan mi instan terlezat sedunia versi LA Times

Sementara itu, Dr Tan juga mengatakan minuman boba bisa membuat pencernaan orang dewasa dan lanjut usia terganggu.

"Untuk orang tua, sistem pencernaan mereka lebih lambat dan kurang aktif, sehingga zat tambahan makanan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Boba dalam minuman sulit dicerna oleh tubuh orang dewasa," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul Di Balik Rasanya yang Enak, Terlalu Sering Minum Boba Bisa Rusak Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×