kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Indomie jadi ramen terenak dunia, ini bahayanya jika dimakan tiap hari


Senin, 11 November 2019 / 06:04 WIB
Meski Indomie jadi ramen terenak dunia, ini bahayanya jika dimakan tiap hari


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Mi instan memang menjadi makanan primadona yang kelezatannya sulit ditolak oleh siapa pun. Nah, baru-baru ini, salah satu kolumnis makanan dari salah satu media di Los Angeles, California, LA Times, menobatkan Indomie sebagai ramen paling enak di dunia.

Saking terkesan dengan kenikmatan indomie, Lucas Kwan Peterson, kolumnis tersebut menuliskan bahwa dirinya bisa dan mau memakan mi instan asal Indonesia itu setiap hari. Tentu ungkapan Peterson itu tak perlu kita tiru. Meski rasanya nikmat, kita tetap tak boleh mengonsumsi mi instan setiap hari.

Pasalnya, sebagian besar mi instan mengandung kalori, serat dan protein yang rendah. Namun, kandungan lemak, karbohidrat, dan natrium dalam mi instan sangat tinggi. Karena kandungan serat dan proteinnya yang rendah, mi instan bisa memicu kenaikan berat badan.

Baca Juga: Indomie Goreng BBQ Chicken dinobatkan mi instan terlezat sedunia versi LA Times

Satu bungkus mi instan rata-rata hanya mengandung 4 gram protein dan 1 gram serat. Meski rendah kalori, mi instan tidak akan membuat kita merasa kenyang. Mie instan juga mengandung monosodium glutamate (MSG), bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan.

Meski aman dikonsumsi, terlalu sering mengonsumsi MSG bisa menyebabkan obesitas, peningkatan tekanan darah, sakit kepala dan mual. Beberapa penelitian juga membuktikan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak. MSG juga dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.

Pada orang-orang yang sensitif terhadap MSG, sedikit jasa mengonsumsinya bisa membuat mereka sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan. Kandungan sodium yang tinggi dalam mi instan juga bisa memicu peningaktan tekanan darah yang bisa mengarah pada penyakit kardiovaskular (berhubungan dengan jantung).

Baca Juga: Masih punya peluang tumbuh, saham ICBP sudah overvalue

Demi kesehatan tubuh, sebaiknya kita jangan terlalu sering mengonsumsi mi instan.

Bisa jadi makanan sehat, asal...

Untuk meredam bahaya mi instan, kita juga bisa mengolahnya dengan cara sehat dengan cara berikut:

1. Membuang bumbunya

Jumlah natrium dalam bumbu mi instan setara dengan setengah sendok teh garam atau 63% dari dosis garam harian.
Agar mi instan yang kita konsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×