Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meskipun obat antiinflamasi yang dijual bebas (OTC), seperti ibuprofen (Advil) dan naproxen sodium (Aleve), mungkin tidak “alami”, obat ini merupakan pilihan yang sangat baik untuk mengobati rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat asam urat.
Penderita tidak boleh mengkonsumsi obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Jika pereda nyeri OTC tidak membantu, tanyakan kepada dokter tentang obat resep yang lebih kuat.
4. Minum kopi
Beberapa orang berpikir minum kopi dapat menurunkan risiko mengalami asam urat.
Sebuah tinjauan dan meta-analisis 2016 menunjukkan bahwa mereka yang minum lebih banyak kopi cenderung tidak mengalami asam urat. Ini mungkin karena kopi dapat menurunkan kadar asam urat.
Namun, hanya karena penelitian menunjukkan korelasi antara konsumsi kopi yang lebih tinggi dan risiko asam urat yang lebih rendah, ini tidak berarti bahwa kopi menyebabkan risiko yang lebih rendah.
Baca Juga: Kabar Baik Bagi Penderita Diabetes, Ini 6 Olahraga untuk Mencegah Gula Darah Tinggi
5. Makan lebih banyak ceri
Sebuah studi penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Arthritis and Rheumatology menemukan peningkatan asupan ceri selama 2 hari menurunkan risiko serangan asam urat sebesar 35 persen pada mereka yang sebelumnya didiagnosis asam urat.
Ceri mengandung anthocyanin tingkat tinggi, yang merupakan senyawa anti-inflamasi. Para peneliti menemukan ada manfaat pengurangan gejala bagi mereka yang makan ceri utuh atau jus ceri, serta orang yang mengonsumsi suplemen ekstrak ceri.
Mereka juga menemukan pengurangan risiko 75 persen untuk serangan asam urat ketika seseorang mengonsumsi ceri selain minum obat asam urat.
Ceri dan jus ceri tersedia di banyak supermarket. Orang juga dapat membeli suplemen ekstrak ceri di toko makanan kesehatan dan online.
Baca Juga: Selain Teh Hijau, 2 Jenis Teh Ini Efektif Merontokkan Asam Urat Tinggi