kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.317   5,00   0,03%
  • IDX 7.189   -10,12   -0,14%
  • KOMPAS100 1.047   -4,01   -0,38%
  • LQ45 814   -3,76   -0,46%
  • ISSI 227   0,49   0,22%
  • IDX30 426   -2,37   -0,55%
  • IDXHIDIV20 505   -2,95   -0,58%
  • IDX80 118   -0,49   -0,42%
  • IDXV30 120   -0,42   -0,34%
  • IDXQ30 139   -0,92   -0,66%

Awas, tikus bisa lebih agresif di masa wabah virus corona


Kamis, 16 April 2020 / 01:10 WIB
Awas, tikus bisa lebih agresif di masa wabah virus corona


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Melihat tikus-tikus berkeliaran di sekeliling rumah, tentu bukanlah pemandangan yang menyenangkan. Apalagi, jika tikus sudah masuk ke dalam rumah dan mengacak-acak perabotan, bahkan persediaan makanan.

Di Amerika Serikat (AS), hal tersebut bahkan sampai menjadi perhatian serius. Tikus-tikus di seluruh sudut kota kini kelaparan karena banyak bisnis yang tutup akibat pandemi virus corona baru.

Banyak juga tikus menjadi kanibal demi bertahan hidup. Dan ke depan, tak menutup kemungkinan mereka akan semakin agresif. Menurut sejumlah pakar, tikus biasa mencari makan di tumpukan sampah restoran dan tempat-tempat sejenis lainnya.

Tikus-tikus kini kelaparan karena sejumlah restoran membatasi waktu operasinya, bahkan tutup. Maka, mereka mulai mencari sumber makanan lain.

Baca Juga: Mengenal Hantavirus yang mematikan, muncul saat wabah virus corona

Michael H. Parsons, sarjana ilmu biologi di Universitas Fordham, AS, berencana meluncurkan studi tentang tikus dan wabah virus corona. Dia menjelaskan, tikus-tikus secara tradisional cenderung malu.

Namun kini, kemungkinan akan semakin banyak tikus yang muncul di depan publik, karena kekurangan makanan. Sebagian bermigrasi ke lingkungan baru, lantaran tidak bisa menemukan makanan di lingkungan lama.

"Kamu mungkin akan menemukan kelompok populasi (tikus) yang lebih cerdas dan lebih tangguh yang sebelumnya mungkin belum pernah terhubung dengan manusia. Atau, setidaknya tidak diamati oleh manusia secara langsung," kata Parsons kepada Insider.

Menurut rodentolog perkotaan Bobby Corrigan, selain migrasi karena kekurangan makanan, tikus-tikus itu juga mulai menjadi kanibal, sebagai imbas dari insting untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Bukan corona, berikut 10 virus paling mematikan di Bumi

"Seperti dalam sejarah umat manusia, di mana orang mencoba mengambil alih tanah lalu mereka datang dengan militer dan tentara kemudian bertarung sampai mati," ungkap dia kepada NBC News.

Dalam jangka pendek, tikus akan mengurangi populasi mereka dan pengembangbiakan cenderung tertahan. Parsons menyebut ini sebagai "skenario kasus terbaik".

Tapi, kondisi itu juga bisa saja mengarah pada jenis tikus baru yang lebih kuat, sebagai hasil dari pengembangbiakan jangka panjang. Parsons menambahkan, tikus berkembang biak dengan cepat, dengan masa kehamilan 23 hari.

Tikus yang lebih cerdas dan lebih agresif juga bisa menghasilkan kelompok tikus yang lebih tangguh dalam mencari makanan. "Tikus-tikus yang bertahan mungkin akan lebih bisa mengambil risiko, agresif, dan adaptif," ujar Parsons.

Baca Juga: Musim hujan, awas penyakit kencing tikus mengintai

Di samping itu, meskipun sementara tidak ada laporan kasus tikus yang tertular virus corona, tikus bisa menyebarkan penyakit lain. Sebutlah, infeksi bakteri dan parasit serta hantavirus ke populasi baru manusia dan hewan.

Salah satu skenario terburuk adalah tikus-tikus yang terinfeksi penyakit akan membawa penyakit tersebut ke dalam populasi barunya.

Berangkat dari pandangan inilah, Parsons mendesak orang-orang untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian hewan pengerat di rumah atau kantor. Hal itu penting untuk mencegah kemunculan tikus-tikus yang lebih agresif.

"Pesan penting dari sudut pandang saya adalah agar orang tidak membukakan pintu untuk penyakit lain," kata Parsons. "Jika tikus terinfeksi virus, tikus itu mungkin bermutasi di dalam tikus dan menjadi patogen yang lebih ganas".

Penulis: Nabilla Tashandra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Tikus Bisa Lebih Agresif di Masa Pandemi Covid-19"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×