kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.354   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Awas, tikus bisa lebih agresif di masa wabah virus corona


Kamis, 16 April 2020 / 01:10 WIB
Awas, tikus bisa lebih agresif di masa wabah virus corona


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

"Seperti dalam sejarah umat manusia, di mana orang mencoba mengambil alih tanah lalu mereka datang dengan militer dan tentara kemudian bertarung sampai mati," ungkap dia kepada NBC News.

Dalam jangka pendek, tikus akan mengurangi populasi mereka dan pengembangbiakan cenderung tertahan. Parsons menyebut ini sebagai "skenario kasus terbaik".

Tapi, kondisi itu juga bisa saja mengarah pada jenis tikus baru yang lebih kuat, sebagai hasil dari pengembangbiakan jangka panjang. Parsons menambahkan, tikus berkembang biak dengan cepat, dengan masa kehamilan 23 hari.

Tikus yang lebih cerdas dan lebih agresif juga bisa menghasilkan kelompok tikus yang lebih tangguh dalam mencari makanan. "Tikus-tikus yang bertahan mungkin akan lebih bisa mengambil risiko, agresif, dan adaptif," ujar Parsons.

Baca Juga: Musim hujan, awas penyakit kencing tikus mengintai

Di samping itu, meskipun sementara tidak ada laporan kasus tikus yang tertular virus corona, tikus bisa menyebarkan penyakit lain. Sebutlah, infeksi bakteri dan parasit serta hantavirus ke populasi baru manusia dan hewan.

Salah satu skenario terburuk adalah tikus-tikus yang terinfeksi penyakit akan membawa penyakit tersebut ke dalam populasi barunya.

Berangkat dari pandangan inilah, Parsons mendesak orang-orang untuk meningkatkan langkah-langkah pengendalian hewan pengerat di rumah atau kantor. Hal itu penting untuk mencegah kemunculan tikus-tikus yang lebih agresif.

"Pesan penting dari sudut pandang saya adalah agar orang tidak membukakan pintu untuk penyakit lain," kata Parsons. "Jika tikus terinfeksi virus, tikus itu mungkin bermutasi di dalam tikus dan menjadi patogen yang lebih ganas".

Penulis: Nabilla Tashandra

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hati-hati, Tikus Bisa Lebih Agresif di Masa Pandemi Covid-19"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×