Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - Perokok aktif berisiko terkena penyakit komplikasi pasca melakukan operasi. Kandungan zat di dalam rokok pun bisa memperlambat penyembuhan luka operasi.
Apakah Anda termasuk di dalam golongan perokok aktif dan akan menjalani operasi? Sebaiknya Anda segera berhenti merokok sekarang juga.
Penelitian World Health Organization (WHO) bersama Newcastle University, dan World Federation of Societies of Anaesthesiologists (WFSA) lakukan menyebutkan, perokok aktif memiliki risiko terkena gangguan fungsi jantung, paru-paru, dan infeksi serta perlambatan penyembuhan luka.
Baca Juga: Sumber asli dari virus corona baru? Kemungkinan ular krait
Hasil penelitian tersebut menunjukkan, kesehatan seseorang meningkat 19% ketika seseorang tidak merokok selama empat minggu. Hal ini disebabkan aliran darah ke seluruh tubuh dan organ-organ penting meningkat.
Asal tahu saja, rokok mengandung nikotin dan karbon monoksida yang bisa menurunkan kadar oksigen. Alhasil, aliran peredaran darah pun melambat.
Selain itu, rokok juga merusak paru-paru sehingga udara tidak bisa mengalir dengan lancar. Yang tidak kalah penting, merokok merusak sistem kekebalan tubuh dan bisa menunda penyembuhan. Efek buruknya, luka bekas operasi bisa infeksi.
"Dokter, keluarga, dan lainnya harus mendukung pasien untuk berhenti merokok sebelum operasi," kata Shams Syed, Koordinator Kualitas Perawatan WHO.
Baca Juga: Setelah Wuhan, China isolasi Kota Huanggang demi cegah virus corona
WHO mendorong setiap negara untuk melakukan kampanye berhenti merokok. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sumber : World Health Organization
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News