kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,26   0,83%
  • KOMPAS100 1.105   10,12   0,92%
  • LQ45 877   10,37   1,20%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 539   4,27   0,80%
  • IDX80 127   1,28   1,02%
  • IDXV30 135   0,60   0,45%
  • IDXQ30 149   1,41   0,96%

Awas! Jajanan Chiki Ngebul Bahaya untuk Anak, Ini Dampak Buruknya


Sabtu, 07 Januari 2023 / 05:14 WIB
Awas! Jajanan Chiki Ngebul Bahaya untuk Anak, Ini Dampak Buruknya
ILUSTRASI. Kasus keracunan ditemukan pada jajanan kekinian chiki ngebul.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus keracunan ditemukan pada jajanan kekinian "chiki ngebul". Tak pelak, jajanan ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat. 

Jajanan yang disebut ice smoke ini adalah camilan berbentuk bulatan warna-warni yang ketika dimasukkan ke dalam mulut akan menimbulkan asap putih. Karena efek inilah, ice smoke juga dikenal sebagai dragon breath atau "napas naga". 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, efek ngebul pada jajanan itu disebabkan oleh kandungan zat nitrogen cair. 

Gejala keracunan nitrogen cair pada anak-anak, antara lain: 

  • Sakit perut yang teramat sangat
  • Mual
  • Muntah
  • Perut bertambah besar. 

Kemenkes meminta dinas kesehatan setempat dan rumah sakit segera melapor jika menemukan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen cair. 

Baca Juga: 4 Teh Berbahan Alami Ini Telah Terbukti Efektif Mengobati Batuk

Lantas, apa dampak bahaya dari jajanan mengandung zat nitrogen cair ini? 

Penjelasan dokter anak 

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat Muzal Kadim membenarkan, zat berbahaya pada jajanan "chiki ngebul" adalah nitrogen cair. 

Terkait gejala keracunan nitrogen cair pada anak, ia menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan kebocoran lambung (perforasi). 

"Dari gejala klinis dan hasil operasi satu anak memang menunjukkan adanya kebocoran (perforasi)," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/1/2023). 

Muzal menjelaskan, zat tertentu yang bersifat korosif (membuat luka dan erosi) di lambung dan usus sebenarnya banyak ditemui sehari-hari. 

Baca Juga: Ini Capaian Kinerja Kementerian Kesehatan di Tahun 2022

Misalnya, pembersih toilet, air aki, dan lainnya, termasuk bahan kimia lain yang digunakan untuk usaha sehari hari. Zat yang dimaksud juga termasuk nitrogen cair. 

"Nitrogen cair yang juga sangat dingin sehingga dapat membuat erosi dan luka di lambung dan usus bila tertelan dalam bentuk cair meskipun sedikit," lanjut dia. 

Cara nitrogen cair melukai organ dalam tubuh 

Muzal menjelaskan, nitrogen cair memiliki sifat sangat dingin, sehingga perlu langkah yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. 

Dampaknya menyebabkan trauma dingin. Kemudian, sifat lain dari nitogen cair adalah korosif. 

"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujar dia. 

Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi. Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien. 

Ia menambahkan, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak. 

"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia. 

Meski demikan, Muzal menyampaikan, orang yang pernah atau sempat makan "chiki ngebul", tetapi tidak menimbulkan gejala sakit, maka tidak ada dampak jangka panjang. 

"Kemungkinan bila tidak ada gejala erosi di usus karena tertelan bentuk cairnya, tidak ada dampak jangka panjang," ucap dia. 

Baca Juga: Meredakan Batuk, Ini Manfaat Madu dengan Kunyit untuk Kesehatan

Cara mengetahui zat erosi pada makanan atau jajanan 

Muzal mengatakan, untuk mengetahui adanya zat erosi pada makanan atau jajanan tertentu secara pasti, maka harus tahu kandungan isinya atau komposisi bahan makanan tersebut. 

"Bahan korosif banyak terdapat di sekeliling kita, dipakai untuk berbagai hal Seperti asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, formalin, amonia, dan lainnya," katanya. 

Menurut Muzal, bahan tersebut harus disimpan di tempat yang khusus dan tidak boleh terjangkau oleh anak-anak. Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat kelalaian dalam menyimpan bahan tersebut. 

"Banyak kejadian anak (di bawah 5 tahun) yang tertelan air aki (asam sulfat) karena disimpan di botol air minum, sehingga anak menyangka itu minuman," lanjut dia. 

Ia mengatakan, secara sederhana bisa juga zat tersebut diketahui dari rasa dan bau makanan. 

"Bila rasanya terlalu asam, terlalu pahit, menyengat di mulut kemungkinan bersifat korosif atau makanan yang berbau tidak wajar yang terindikasi adanya gas sebaiknya jangan dimakan," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Nitrogen Cair pada Jajanan "Chiki Ngebul", Apa Saja Dampaknya?"
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×