kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Awas! Jajanan Chiki Ngebul Bahaya untuk Anak, Ini Dampak Buruknya


Sabtu, 07 Januari 2023 / 05:14 WIB
Awas! Jajanan Chiki Ngebul Bahaya untuk Anak, Ini Dampak Buruknya
ILUSTRASI. Kasus keracunan ditemukan pada jajanan kekinian chiki ngebul.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Muzal menjelaskan, nitrogen cair memiliki sifat sangat dingin, sehingga perlu langkah yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia. 

Dampaknya menyebabkan trauma dingin. Kemudian, sifat lain dari nitogen cair adalah korosif. 

"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujar dia. 

Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi. Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien. 

Ia menambahkan, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak. 

"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia. 

Meski demikan, Muzal menyampaikan, orang yang pernah atau sempat makan "chiki ngebul", tetapi tidak menimbulkan gejala sakit, maka tidak ada dampak jangka panjang. 

"Kemungkinan bila tidak ada gejala erosi di usus karena tertelan bentuk cairnya, tidak ada dampak jangka panjang," ucap dia. 

Baca Juga: Meredakan Batuk, Ini Manfaat Madu dengan Kunyit untuk Kesehatan

Cara mengetahui zat erosi pada makanan atau jajanan 

Muzal mengatakan, untuk mengetahui adanya zat erosi pada makanan atau jajanan tertentu secara pasti, maka harus tahu kandungan isinya atau komposisi bahan makanan tersebut. 

"Bahan korosif banyak terdapat di sekeliling kita, dipakai untuk berbagai hal Seperti asam sulfat, asam klorida, natrium hidroksida, formalin, amonia, dan lainnya," katanya. 

Menurut Muzal, bahan tersebut harus disimpan di tempat yang khusus dan tidak boleh terjangkau oleh anak-anak. Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat kelalaian dalam menyimpan bahan tersebut. 

"Banyak kejadian anak (di bawah 5 tahun) yang tertelan air aki (asam sulfat) karena disimpan di botol air minum, sehingga anak menyangka itu minuman," lanjut dia. 

Ia mengatakan, secara sederhana bisa juga zat tersebut diketahui dari rasa dan bau makanan. 

"Bila rasanya terlalu asam, terlalu pahit, menyengat di mulut kemungkinan bersifat korosif atau makanan yang berbau tidak wajar yang terindikasi adanya gas sebaiknya jangan dimakan," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Nitrogen Cair pada Jajanan "Chiki Ngebul", Apa Saja Dampaknya?"
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Rendika Ferri Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×