kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas, ini tanda penyakit yang muncul jika berat badan turun terus menerus


Selasa, 24 November 2020 / 04:20 WIB
Awas, ini tanda penyakit yang muncul jika berat badan turun terus menerus


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit paru progresif. Ini termasuk emfisema dan bronkitis kronis. Banyak orang dengan PPOK memiliki keduanya. Emfisema secara perlahan merusak kantung udara di paru-paru Anda, sehingga Anda sulit bernapas.

Sedangkan, bronkitis kronis dapat menyebabkan radang saluran udara yang membawa udara ke paru-paru Anda. Ini menghasilkan masalah lendir, batuk, dan pernapasan. Pada tahap awal, beberapa orang dengan PPOK mungkin tidak menunjukkan gejala. Tetapi jika muncul, gejalanya dapat berupa:

  • Sesak napas
  • Mengi
  • Sesak dada
  • Batuk ringan, dengan atau tanpa lendir

Sementara pada tahap selanjutnya, PPOK dapat menyebabkan penurunan berat badan. Pernapasan yang sulit membakar banyak kalori. Menurut Cleveland Clinic, orang dengan PPOK mungkin membutuhkan kalori 10 kali lebih banyak untuk bernapas daripada orang tanpa PPOK. Bisa juga terasa tidak nyaman untuk makan dan bernapas pada saat bersamaan.

Gejala PPOK parah juga termasuk:

  • Pembengkakan tungkai, pergelangan kaki, atau kaki
  • Daya tahan otot yang rendah
  • Kelelahan

Penyebab utama PPOK adalah merokok. Paparan iritan dalam jangka panjang seperti polusi udara dan debu juga dapat menyebabkan penyakit ini. Sementara, penanganan PPOK bisa berupa obat-obatan, seperti bronkodilator, dan terapi paru-paru, seperti terapi oksigen.

8. Endokarditis

Endokarditis menyebabkan peradangan pada lapisan dalam jantung atau endokardium. Kondisi ini berkembang ketika kuman (biasanya bakteri) memasuki aliran darah dan berkumpul di jantung.

Melansir Medical News Today, kebanyakan penderita endokarditis mengalami demam. Ini mungkin muncul bersamaan dengan nafsu makan yang buruk.

Suhu tubuh yang meningkat juga dapat meningkatkan metabolisme dan membakar lemak, sehingga menyebabkan penurunan berat badan. Gejala endokarditis lainnya termasuk:

  • Batuk, dengan atau tanpa darah
  • Sakit perut
  • Nyeri dada
  • Sulit bernafas
  • Keringat malam
  • Sakit punggung
  • Sakit kepala
  • Bintik-bintik merah atau ungu di kulit

Endokarditis jarang terjadi pada jantung yang sehat. Kondisi medis ini lebih mungkin mempengaruhi orang dengan katup jantung yang rusak, katup jantung buatan, atau cacat jantung bawaan. Pengobatan endokarditis sendiri mungkin termasuk pemberian antibiotik dan pembedahan.

9. Tuberkulosis ( TB)

Penyebab lain dari penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan adalah tuberkulosis (TB), suatu kondisi menular yang biasanya menyerang paru-paru. TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penurunan berat badan dan penurunan nafsu makan adalah gejala utama TB, tetapi alasannya tidak sepenuhnya dipahami. TB menyebar melalui udara. Anda dapat tertular TBC tanpa jatuh sakit.

Jika sistem kekebalan Anda dapat melawannya, bakteri akan menjadi tidak aktif. Kondisi ini disebut TB laten. Seiring waktu, ini bisa berubah menjadi TB aktif. Gejala TB antara lain dapat meliputi:

  • Batuk buruk yang berlangsung 2 minggu atau lebih
  • Nyeri dada
  • Batuk darah atau dahak
  • Kelelahan
  • Keringat malam
  • Panas dingin
  • Demam

Beberapa orang berisiko terkena TB aktif. Ini termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah, terutama mereka yang memiliki:

  • Berat badan rendah
  • Gangguan penggunaan zat
  • Diabetes
  • Silikosis
  • Leukemia
  • Penyakit Hodgkin
  • HIV
  • Transplantasi organ

TB biasanya diobati dengan antibiotik selama enam sampai sembilan bulan.

10. Kanker

Kanker adalah istilah umum untuk penyakit yang menyebabkan sel abnormal cepat membelah dan menyebar. Menurut American Cancer Society, salah satu tanda pertama mungkin adalah penurunan berat badan 10 pon atau lebih yang tidak dapat dijelaskan.

Penurunan berat badan paling umum terjadi pada kanker pankreas, paru-paru, perut, dan esofagus. Kanker dapat meningkatkan peradangan hingga meningkatkan pengecilan otot dan mengganggu hormon pengatur nafsu makan.

Tumor yang tumbuh juga dapat meningkatkan pengeluaran energi istirahat (REE) atau seberapa banyak energi yang dibakar tubuh saat istirahat. Gejala awal kanker juga meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan
  • Rasa sakit
  • Perubahan kulit

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan gejala ini. Terkadang, kanker tidak menimbulkan gejala apa pun. Perawatan tergantung pada jenis kankernya. Perawatan khas termasuk, operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dan imunoterapi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Penyebab Berat Badan Turun Padahal Tidak Sedang Diet",


Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Selanjutnya: Lelang mobil dinas, 1 unit Nissan Grand Livina, harga mulai Rp 35 jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×