kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, ini tanda penyakit yang muncul jika berat badan turun terus menerus


Selasa, 24 November 2020 / 04:20 WIB
Awas, ini tanda penyakit yang muncul jika berat badan turun terus menerus


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Rheumatoid arthritis (RA) atau rematik adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan Anda menyerang lapisan sendi Anda, yang menyebabkan peradangan. Peradangan kronis dapat mempercepat metabolisme dan mengurangi berat badan secara keseluruhan.

Gejala rematik termasuk pembengkakan dan nyeri sendi. Biasanya memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh.

Jika Anda menderita rematik, persendian Anda mungkin terasa kaku jika Anda tidak bergerak selama satu jam atau lebih. Penyebab pasti rematik tidak diketahui. Penyakit ini mungkin terkait dengan:

  • Usia
  • Gen
  • Perubahan hormonal
  • Merokok
  • Perokok pasif
  • Kegemukan

Pengobatan rematik biasanya dimulai dengan pemberian obat. Pengobatan termasuk obat antirematik yang memodifikasi penyakit, kortikosteroid, biologis, dan inhibitor kinase terkait Janus.

Baca juga: Promo Honda, harga Motor Beat November 2020 diskon Rp 1,3 juta

4. Diabetes

Penyebab lain penurunan berat badan yang tidak diinginkan adalah diabetes tipe 1. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan Anda menyerang sel-sel di pankreas yang membuat insulin.

Tanpa insulin, tubuh Anda tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Ini menyebabkan glukosa darah tinggi.

Ginjal Anda mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai melalui urine. Saat gula meninggalkan tubuh Anda, begitu pula kalori. Diabetes tipe 1 juga menyebabkan:

  • Sering buang air kecil
  • Dehidrasi
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Haus yang berlebihan
  • Kelaparan yang berlebihan
  • Perawatan diabetes tipe 1 termasuk insulin, pemantauan gula darah, modifikasi diet, dan olahraga.

5. Depresi

Penurunan berat badan mungkin merupakan efek samping dari depresi, yang diartikan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kosong setidaknya selama dua minggu. Emosi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pergi bekerja atau sekolah.

Depresi memengaruhi bagian otak yang sama yang mengontrol nafsu makan. Hal ini dapat menyebabkan nafsu makan yang buruk, dan pada akhirnya bisa menurunkan berat badan.

Pada beberapa orang, depresi dapat meningkatkan nafsu makan. Gejalanya bervariasi dari orang ke orang. Gejala depresi lainnya termasuk:

  • Kesedihan terus menerus
  • Kehilangan minat pada hobi
  • Energi rendah
  • Konsentrasi yang buruk
  • Tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
  • Sifat lekas marah

Terapi perilaku, psikoterapi, dan antidepresan digunakan untuk mengobati depresi.

6. Penyakit radang usus

Penurunan berat badan yang tidak terduga mungkin merupakan gejala penyakit radang usus (IBD). IBD adalah istilah yang mencakup beberapa gangguan inflamasi kronis pada saluran pencernaan. Dua jenis yang paling umum adalah penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Peradangan kronis IBD membuat tubuh Anda berada dalam keadaan katabolik, yang berarti terus-menerus menggunakan energi. IBD juga mengganggu ghrelin (hormon kelaparan) dan leptin (hormon rasa kenyang). Ini menyebabkan penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.

Gejala penyakit radang usus lainnya meliputi:

  • Diare
  • Sakit perut
  • Kembung
  • Tinja berdarah
  • Kelelahan

Gejala ini dipicu oleh makanan tertentu. Jika Anda mengidap penyakit radang usus, Anda mungkin akan ragu untuk makan. Pengobatan radang usus biasanya terdiri dari dukungan nutrisi, pengobatan, dan dalam beberapa kasus, diperlukan pembedahan.

Simak penyebab berat badan turun di halaman selanjutnya




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×