Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir Science Tech Daily, Senin (22/2/2021), studi tersebut melibatkan 813 petugas kesehatan yang positif Covid-19.
Setiap orang mengikuti kuesioner online dan tes di rumah untuk mengevaluasi indera perasa dan penciuman mereka, rata-rata lima bulan setelah diagnosis. Mereka menilai indra perasa dan penciuman mereka pada skala dari 0 sampai 10.
Nol berarti tidak ada indra sama sekali dan 10 berarti indra perasa atau penciuman yang kuat. Para peneliti menemukan rata-rata orang tidak mendapatkan kembali indra penciuman mereka sepenuhnya.
Kehilangan penciuman
Sebanyak 580 orang kehilangan indra penciuman selama awal penyakit. Dari kelompok ini, sebanyak 297 peserta atau 51%, mengatakan mereka masih belum mendapatkan kembali indra penciumannya lima bulan kemudian.
Sementara itu sebanyak 134 peserta atau 17%, terus-menerus kehilangan penciuman saat dievaluasi dengan tes di rumah.
Baca Juga: Letih termasuk gejala Covid-19, ini cara membedakan dengan keletihan biasa
Rata-rata, orang memeringkat indra penciuman mereka pada tujuh dari 10 setelah sakit, dibandingkan dengan 9 dari 10 sebelum mereka sakit.