kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awas, banyak makan daging merah olahan bisa meningkatkan risiko kanker


Senin, 19 Agustus 2019 / 11:45 WIB
Awas, banyak makan daging merah olahan bisa meningkatkan risiko kanker
ILUSTRASI. Ilustrasi kesehatan makanan


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daging merah olahan termasuk makanan yang praktis dan terasa nikmat di lidah. Namun, sebaiknya batasi jumlah konsumsinya. Sejumlah studi menemukan bahwa konsumsi banyak daging merah olahan bisa meningkatkan risiko kanker dan masalah kesehatan lainnya. 

Jenis daging merah olahan yang laris antara lain sosis, bacon, kornet, salami, hingga daging burger. 

Sebuah studi yang dipublikasikan pada Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics menemukan, jumlah daging olahan yang dikonsumsi warga Amerika Serikat tidak berubah selama 18 tahun terakhir. 

Baca Juga: Musim hujan bakal terlambat, ini saran BMKG untuk antisipasi kekeringan

Riset tersebut turut membahas manfaat konsumsi daging ikan. Namun kebanyakan orang Amerika justru mengkonsumsinya lebih sedikit daripada daging merah. 

Peneliti melihat data pola makan sekitar 44.000 orang dewasa di atas usia 20 tahun yang berpartisipasi dalam Survei Kesehatan Nasional dan Pemeriksaan Nutrisi. Survei tersebut menelusuri pola asupan makan dari tahun 1999 hingga 2016. 

Dalam jangka waktu tersebut, konsumsi olahan daging justru sedikit meningkat, dari 182 gram per minggu menjadi 187 gram. Lima tipe daging yang paling banyak dikonsumsi antara lain daging deli, sosis, hot dog, ham, dan bacon.

Sementara konsumsi daging ikan hanya sekitar 115 gram per minggunya pada 1999 dan hanya naik beberapa gram pada titik akhir studi. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×