Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang yang memiliki kadar asam urat tinggi dalam darah beresiko mengalami beberapa gangguan kesehatan. Sebut saja artritis akut, batu ginjal, hingga gagal ginjal.
Gangguan kesehatan ini disebabkan asam urat di dalam darah yang mengkristal dan terjebak di saluran kencing atau persendian.
Cara menurunkan kadar asam urat dalam darah sangat beragam. Yang paling umum adalah mengonsumsi obat-obatan dan menghindari makanan yang tinggi purin.
Namun, rasanya tidak nyaman jika harus terus-terusan mengonsumsi obat. Anda juga mungkin masih ingin mengonsumsi daging merah atau seafood karena mungkin ini adalah makanan favorit Anda.
Ternyata, ada cara alami untuk menurunkan asam urat tanpa harus mengonsumsi obat-obatan.
Baca Juga: Yuk, konsumi 4 makanan untuk penderita asam urat ini
Dilansir dari Health Line (19/1/2019), berikut herbal yang bisa membantu Anda menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Brotowali atau akar ali-ali adalah tanaman obat yang biasa ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh liar. Orang menggunakannnya dengan cara merebus batangnya, lalu diminum air rebusannya.
Rasanya sangat pahit, namun dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan bagi manusia. Sebuah penelitian tahun 2017 yang dipublikasikan di Pyhto Journal, menyebutkan bahwa sari batang brotowali efektif untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Baca Juga: Menderita diabetes? Begini cara konsumsi bawang putih untuk kontrol gula darah
Studi lain pada tahun 2014 oleh Goel B menyebutkan bahwa brotowali memiliki efek antiinflamasi dan meredakan nyeri pada binatang pengerat. Namun butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efek ini pada manusia.
Kunyit
Kunyit merupakan salah satu bumbu yang banyak digunakan dalam masakan di Indonesia. Sebut saja gulai, ayam goreng, soto, dan banyak kuliner enak lainnya. Selain warna dan rasanya yang menarik, kunyit juga memliki efek antiinflamasi.
Sudah banyak studi yang membuktikan efektivitas kunyit sebagai antiinflamasi pada gejala asam urat, seperti artritis. Tapi sayangnya, kunyit hanya meringankan gejala radang saja dan tidak menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
Ceri
Walaupun kebanyakan buah baik untuk penderita asam urat, namun ceri adalah buat yang paling baik. Ceri mampu mencegah serangan asam urat akut. Ceri menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mengurangi radang atau inflamasi.
Hal ini terbukti dalam sebuah studi yang di publikasikan di Pubmed NCBI pada tahun 2003. Ceri menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin sejak 5 jam setelah dikonsumsi.
Studi lain juga menunjukkan bahwa konsumsi ceri atau ekstrak ceri secara rutin menurunkan resiko serangan asam urat akut hingga 35%.
Baca Juga: Ingin turunkan berat badan di usia 40 tahun? Ini 4 cara terbaik yang bisa dicoba
Delima
Buah satu ini banyak disukai karena rasanya yang manis dan kaya akan antioksidan. Namun ternyata, delima juga bisa menurunkan asam urat dalam tubuh walaupun tidak seefektif buah ceri.
Teh hijau
Zat polifenol dalam teh hijau terbukti mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Teh hijau menurunkan asam urat dengan cara meningkatkan pengeluaran urin.
Sayuran satu ini memiliki rasa yang pahit, namun banyak yang menyukainya. Biasanya paria atau pare dimasak dengan cara digulai atau ditumis. Paria digunakan dalam perawatan Ayurveda di India dan sering diberikan pada pasien yang menderita asam urat.
Namun, belum ada studi ilmiah yang membuktikan bahwa paria bisa menurunkan asam urat dalam tubuh.
Kopi
Dilansir dari Medscape tahun 2007, konsumsi kopi secara rutin juga mampu menurunkan kadar asam urat dalam darah. Namun perlu Anda perhatikan jangan sampai Anda malah terkena penyakit lain seperti diabetes karena terlalu banyak menambahkan gula atau tambahan lainnya ke dalam kopi Anda.
Contoh tambahan lain yang kurang sehat namun sering dimasukkan ke dalam kopi Anda adalah whipped cream.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Pilihan Herbal untuk Menurunkan Asam Urat dalam Tubuh"
Penulis : Nadia Faradiba
Editor : Nadia Faradiba
Selanjutnya: Teh dengan susu menghilangkan kandungan antioksidan, benarkah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News