Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Operasi amandel atau tonsilektomi adalah pembedahan untuk mengangkat amandel dari bagian atas tenggorokan. Prosedur ini dilakukan untuk mengobati peradangan pada amandel, yang juga disebut radang amandel.
Sementara, amandel adalah benjolan jaringan di kedua sisi belakang tenggorokan yang membantu sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari infeksi.
Meski demikian, tindakan tonsilektomi saat ini jarang dilakukan karena pembengkakan amandel dapat menyusut sendiri seiring berjalannya waktu.
Kecuali, jika memang ada gejala yang mengganggu akibat pembengkakan amandel. Lantas, apakah operasi amandel dapat menyebabkan mati batang otak?
Baca Juga: Anak Meninggal Usai Operasi Amandel, Cek Cara Mengobati Amandel Tanpa Operasi
Kondisi medis yang memerlukan operasi amandel
Tujuan operasi amandel adalah untuk menangani radang amandel yang bersifat kronis dan sering kambuh sehingga menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Dirangkum dari laman Kids Health dan Gleneagles Hospital, berikut beberapa kondisi yang menyebabkan operasi amandel perlu dilakukan:
- Sering sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
- Sleep apnea atau kondisi gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang terhenti sementara akibat pembengkakan amandel yang menghalangi jalan napas
- Bau mulut parah akibat kotoran pada amandel
- Kanker di area amandel
- Batu amandel kambuhan
- Perdarahan pada amandel
- Komplikasi radang amandel yang parah seperti abses leher atau quinsy (abses peritonsil/kantong nanah di dekat amandel)
Baca Juga: Anak Di Bekasi Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Apa Penyebab Mati Batang Otak?
Gejala radang amandel
Radang amandel terjadi apabila amandel terinfeksi dan membesar. Ada 3 jenis radang amandel:
- Radang amandel akut, yaitu infeksi amandel yang sesekali terjadi
- Radang amandel kambuhan, yaitu infeksi amandel yang berulang
- Radang amandel kronis, yaitu sakit tenggorokan berkepanjangan yang disertai serangan infeksi amandel yang akut
Sementara itu, gejala radang amandel adalah sebagai berikut:
- Jika terjadi infeksi atau radang amandel, tenggorokan mungkin berwarna merah, dan amandel akan tertutup selaput berwarna keputihan atau kuning.
- Tonsil yang membesar juga menyebabkan sleep apnea kronis atau dengkuran yang mengganggu tidur
Baca Juga: 5 Bahan Alami yang Bisa Mengobati Radang Amandel
Apa saja risiko dan komplikasi tonsilektomi?
Tonsilektomi adalah prosedur yang aman dengan tingkat komplikasi yang rendah. Namun, seperti bedah pada umumnya, prosedur ini juga memiliki risiko, di antaranya yaitu:
1. Reaksi terhadap anestesi
Reaksi yang muncul dapat berupa reaksi minor jangka pendek terhadap obat tersebut, seperti sakit kepala, mual, muntah, atau nyeri otot. Masalah serius jangka panjang jarang terjadi. Untuk anestesi umum, salah satu risikonya adalah kematian.
2. Pembengkakan
Komplikasi operasi amandel selanjutnya yakni munculnya pembengkakan pada lidah dan langit-langit lunak di dalam mulut, terutama selama beberapa jam pertama setelah prosedur.
Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pernapasan.
Baca Juga: Waspadai! Ini 5 Kebiasaan yang Menyebabkan Radang Usus Buntu
3. Perdarahan selama prosedur bedah
Meski jarang terjadi, pasien bisa mengalami perdarahan hebat selama bedah sehingga membutuhkan perawatan tambahan dan rawat inap yang lebih lama.
4. Perdarahan selama penyembuhan
Komplikasi lainnya yang muncul yakni perdarahan selama proses penyembuhan, terutama jika luka operasi terbuka.
5. Infeksi
Walaupun jarang terjadi, pembedahan dapat menyebabkan infeksi yang perlu ditangani lebih lanjut.
Baca Juga: Cek! Ini Daftar Lengkap Penyakit yang Ditanggung dan Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan
Prosedur operasi amandel
Dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) akan melakukan operasi saat pasien berada di bawah pengaruh bius total.
Operasi dilakukan melalui mulut pasien yang terbuka. Tidak ada luka di kulit dan tidak ada bekas luka yang terlihat.
Dua jenis utama operasi amandel adalah:
1. Tonsilektomi tradisional: Kedua amandel diangkat seluruhnya
Baca Juga: Anak Di Bekasi Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Apa Penyebab Mati Batang Otak?
2. Tonsilektomi intrakapsular: Dokter bedah mengangkat semua jaringan amandel yang terkena, namun menyisakan lapisan kecil untuk melindungi otot tenggorokan di bawahnya.
Ada kemungkinan sangat kecil bahwa jaringan yang tersisa dapat tumbuh kembali atau terinfeksi dan memerlukan lebih banyak operasi amandel, namun hal ini tidak umum terjadi.
Jenis operasi ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
- Pulih lebih cepat
- Memiliki lebih sedikit rasa sakit
- Tidak membutuhkan banyak obat pereda nyeri
- Memiliki risiko pendarahan yang lebih rendah
- Lebih mampu makan dan minum setelah prosedur
Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini 14 Gejala Umum Radang Amandel pada Anak
Apakah operasi amandel bisa menyebabkan mati batang otak?
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah operasi amandel bisa menyebabkan mati batang otak?
Sebenarnya, komplikasi serius akibat operasi amandel jarang terjadi. Selama ini, perdarahan menjadi penyebab kematian paling umum.
Dikutip dari laman National Library of Medicine, mencatat pernah terjadi komplikasi abses intraserebral lobus frontal yang terjadi 21 hari setelah tonsilektomi atau operasi amandel.
Pada waktu, seorang gadis berusia empat tahun menjalani adenotonsilektomi karena sleep apnea obstruktif.
Pemulihan pasca-operasi berjalan lancar, tidak ada antibiotik yang diberikan sebelum atau sesudah operasi dan dia dipulangkan dari rumah sakit sehari setelah operasi.
Baca Juga: Bahan Alami Ini yang Efektif Mengobati Radang Amandel
Selama 9 hari setelah operasi, dia mengalami rasa tidak enak badan, berkurangnya asupan oral, sakit tenggorokan, dehidrasi dan muntah. Suhu tubuhnya mencapai 37,8°C.
Pemeriksaan klinis, termasuk penilaian neurologis, normal. Setelah 24 jam diberikan antibiotik dan cairan intravena, suhu tubuhnya kembali normal dan secara klinis memuaskan.
Kemudian, 22 hari setelah intervensi, dia kembali dirawat karena mudah tersinggung, sakit kepala, dan muntah.
Berat badannya tercatat turun 2 kilogram sejak operasi amandel, dan suhu tubuhnya melonjak hingga 38,5°C. CT scan menunjukkan abses serebral berukuran 6 cm pada aspek posterior lobus frontal kirinya.
Baca Juga: Bahan Alami Ini yang Efektif Mengobati Radang Amandel
Kemudian, setelah mendapatkan perawatan yang tepat, dia mengalami pemulihan yang baik.
Di Inggris, hanya ada satu kasus abses otak yang dilaporkan sebagai komplikasi dari tonsilektomi. Pasien menderita tonsilitis akut pada saat operasi dan hal ini merupakan indikasi untuk operasi.
Kasus ini dilaporkan sebagai diagnosis post-mortem pada tahun 1930 oleh Johnson dalam "British Medical Journal"4.
Selain itu, kasus tragis juga pernah dialami seorang anak berusia 13 tahun di Oakland, California (Jahi McMath) yang dinyatakan meninggal pada 12 Desember 2013, menyusul komplikasi operasi amandel, adenoidektomi, dan pengangkatan jaringan sinus.
Baca Juga: Tanpa Ke Apotek, Ini Cara Mengobati Radang Tenggorokan Secara Alami
Menurut dokumen pengadilan, McMath dirawat di Rumah Sakit Anak Oakland pada tanggal 9 Desember 2013, untuk menjalani adenotonsilektomi, uvulopalatopharyngoplasty, dan reseksi submukosa turbinat inferior bilateral.
Prosedur ini diharapkan dapat melancarkan pernapasannya selama dia tidur di malam hari. Rumah sakit menggambarkan prosedur operasi ini rumit.
Setelah operasi dilakukan, McMath sadar dan menurut ibunya, Latasha Winkfield, meminta es loli saat berada di ruang pemulihan.
Pada 9 Desember 2013, McMath menderita kehilangan banyak darah dan menyebabkan serangan jantung. Menurut dokter McMath di Rumah Sakit Anak Oakland, kurangnya suplai darah dan oksigen menyebabkan kematian seluruh otak.
Baca Juga: Tenggorokan sakit saat menelan? Berikut 5 penyebabnya
Pada 12 Desember 2013, dokternya menyatakan dia mati otak. Keluarganya diberitahu bahwa dia telah meninggal secara hukum dan akibatnya, sistem pendukung kehidupan akan dihentikan.
Keluarganya menolak menerima pernyataan kematian secara medis berdasarkan kriteria neurologis. Pihak keluarga mengatakan bahwa McMath tidak meninggal, dan memulai proses hukum dalam upaya meminta rumah sakit untuk melanjutkan perawatan.
Singkatnya, abses serebral telah diketahui dalam literatur terjadi setelah suntikan paratonsillar, tonsilitis akut, dan pembedahan pada amandel, namun sangat jarang terjadi.
Demikian penjelasan mengenai apa itu operasi amandel dan apakah bisa menyebabkan mati batang otak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News