Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh dan setelah menghasilkan embrio akan ditanamkan ke rahim wanita.
Dikutip dari Medical News Today, prosedur ini juga dikenal dengan fertilisasi in vitro, atau IVF. Dalam kehamilan normal, sperma pria bertemu sel telur wanita dan membuahinya di dalam organ reproduksi.
Telur yang telah dibuahi kemudian menempel pada dinding rahim, atau rahim, dan mulai berkembang menjadi bayi. Ini dikenal sebagai konsepsi alami.
Namun, jika konsepsi alami atau tanpa bantuan tidak memungkinkan, perawatan kesuburan adalah pilihan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan. Lantas, bagaimana cara membuat bayi tabung?
Baca Juga: China menciptakan tentara super, tahan sakit, dan tak kenal rasa takut
Prosedur bayi tabung
Prosedur untuk melakukan bayi tabung kemungkinan berbeda tergantung pada masing-masing klinik atau rumah sakit yang menanganinya. Namun, secara umum berikut adalah prosedur bayi tabung:
1. Menekan siklus menstruasi alami
Calon ibu menerima obat, biasanya dalam bentuk suntikan setiap hari selama sekitar 2 minggu, untuk menekan siklus menstruasi alami mereka.
2 Stimulasi produksi sel telur
Obat kesuburan yang mengandung hormon kesuburan hormon perangsang folikel (FSH) diberikan kepada wanita tersebut. FSH membuat ovarium menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya. Pemindaian USG vagina dapat memantau proses di ovarium.
3. Mengambil sel telur
Sel telur diambil melalui prosedur pembedahan kecil yang dikenal sebagai aspirasi folikel. Jarum yang sangat tipis dimasukkan melalui vagina dan masuk ke dalam ovarium. Jarum tersebut dihubungkan dengan alat penghisap untuk menyedot sel telur. Proses ini diulangi untuk setiap ovarium.
Pada tahun 2011, para peneliti menyarankan bahwa mengumpulkan 15 sel telur dari ovarium dalam satu siklus memberikan peluang tertinggi untuk keberhasilan kehamilan dalam proses bayi tabung.
Baca Juga: 7 Jenis buah yang baik untuk dikonsumsi ibu hamil
4. Inseminasi
Telur yang telah terkumpul ditempatkan bersama dengan sperma jantan dan disimpan dalam ruang yang terkontrol. Setelah beberapa jam, sperma akan memasuki sel telur.
Terkadang sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Ini dikenal sebagai injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI).
5. Telur yang telah dibuahi membelah dan menjadi embrio
Pada titik ini, beberapa klinik atau rumah sakit menawarkan diagnosis genetik pra-implantasi atau pre-implantation genetics diagnosis (PGD) yang dapat menyaring embrio dan mendeteksi adanya kelainan genetik.
Hal ini agak kontroversial dan tidak selalu digunakan. Satu atau dua embrio terbaik dipilih untuk dipindahkan.
Calon ibu kemudian diberikan progesteron atau human chorionic gonadotrophin (hCG) untuk membantu lapisan rahim menerima embrio.
6. Transfer embrio
Terkadang, lebih dari satu embrio ditempatkan di dalam rahim. Penting bagi dokter dan pasangan yang ingin memiliki anak untuk mendiskusikan berapa banyak embrio yang harus dipindahkan. Biasanya, dokter hanya akan mentransfer lebih dari satu embrio jika tidak ada embrio ideal yang tersedia.
Pemindahan embrio dilakukan dengan menggunakan tabung tipis atau kateter yang memasuki rahim melalui vagina. Saat embrio menempel di lapisan rahim, pertumbuhan dan perkembangan embrio yang sehat bisa dimulai.
Selanjutnya: 6 Manfaat jeruk untuk ibu hamil: Membantu perkembangan otak bayi dan cegah sembelit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News