Penulis: Virdita Ratriani
4. Inseminasi
Telur yang telah terkumpul ditempatkan bersama dengan sperma jantan dan disimpan dalam ruang yang terkontrol. Setelah beberapa jam, sperma akan memasuki sel telur.
Terkadang sperma disuntikkan langsung ke dalam sel telur. Ini dikenal sebagai injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI).
5. Telur yang telah dibuahi membelah dan menjadi embrio
Pada titik ini, beberapa klinik atau rumah sakit menawarkan diagnosis genetik pra-implantasi atau pre-implantation genetics diagnosis (PGD) yang dapat menyaring embrio dan mendeteksi adanya kelainan genetik.
Hal ini agak kontroversial dan tidak selalu digunakan. Satu atau dua embrio terbaik dipilih untuk dipindahkan.
Calon ibu kemudian diberikan progesteron atau human chorionic gonadotrophin (hCG) untuk membantu lapisan rahim menerima embrio.
6. Transfer embrio
Terkadang, lebih dari satu embrio ditempatkan di dalam rahim. Penting bagi dokter dan pasangan yang ingin memiliki anak untuk mendiskusikan berapa banyak embrio yang harus dipindahkan. Biasanya, dokter hanya akan mentransfer lebih dari satu embrio jika tidak ada embrio ideal yang tersedia.
Pemindahan embrio dilakukan dengan menggunakan tabung tipis atau kateter yang memasuki rahim melalui vagina. Saat embrio menempel di lapisan rahim, pertumbuhan dan perkembangan embrio yang sehat bisa dimulai.
Selanjutnya: 6 Manfaat jeruk untuk ibu hamil: Membantu perkembangan otak bayi dan cegah sembelit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News