Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Ibuprofen dan paracetamol adalah obat yang digunakan untuk meredakan nyeri dan juga demam. Namun, apa perbedaan ibuprofen dan paracetamol?
Beda ibuprofen dan paracetamol terdapat pada cara kerjanya, seberapa cepat bekerja, berapa lama bertahan di dalam tubuh, termasuk risiko dan efek sampingnya terhadap tubuh.
Selain itu, beda ibuprofen dan paracetamol juga tidak boleh dikonsumsi oleh wanita hamil dan ibu menyusui. Serta anak kecil di bawah usia 6 bulan.
Sementara untuk paracetamol masih aman dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui maupun bayi di atas usia 2 bulan. Lantas, apa saja perbedaan ibuprofen dan paracetamol?
Baca Juga: Selain Paracetamol, Obat Sirup Ini juga Dilarang, Apa Penggantinya?
Apa perbedaan ibuprofen dan paracetamol?
Ibuprofen adalah golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Ibuprofen digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang.
Ibuprofen digunakan antara lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca-bedah, sakit kepala, gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid, menurunkan demam pada anak.
Namun, dirangkum dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ibuprofen tidak dianjurkan dikonsumsi oleh:
- Lansia
- Ibu hamil
- Ibu setelah mengalami proses persalinan
- Ibu menyusui
- Pasien dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung
- Pasien dengan gangguan pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati
- Pasien dengan hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik
- Pasien dengan penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis aseptik.
Baca Juga: Selain Paracetamol, Ini Alternatif Obat Demam Di Apotek
Idealnya, wanita hamil tidak boleh mengonsumsi ibuprofen kecuali atas resep dokter. Ibu menyusui juga tidak direkomendasikan mengonsumsi ibuprofen lantaran bisa muncul dalam ASI meski dalam jumlah kecil.
Parasetamol direkomendasikan sebagai alternatif untuk meredakan nyeri jangka pendek atau menurunkan suhu tinggi.
Sebab, paracetamol juga memiliki fungsi yang hampir sama yakni sebagai obat penghilang rasa sakit dan menurunkan demam.
Baca Juga: Pengobatan ala Rumahan Saat Asam Urat Kumat, Berminat Coba?
Paracetamol juga dikenal dengan nama lain acetaminophen atau asetaminofen. Meski Paracetamol umumnya aman dikonsumsi, tetapi ada beberapa orang yang perlu berkonsultasi ke dokter saat minum obat ini.
Bagi penderita penyakit liver atau hati, punya kebiasaan minum-minuman beralkohol, ibu hamil, dan menyusui lebih baik berkonsultasi dulu kepada dokter jika ingin mengonsumsi paracetamol.
Baca Juga: Serangan Terjadi Tiba-tiba, Ketahui Ciri-ciri Asam Urat Kumat Lewat Kaki
Manfaat ibuprofen dan paracetamol
Dirangkum dari laman NHS Inform, sejumlah manfaat ibuprofen adalah sebagai berikut:
- Meredakan nyeri ringan hingga sedang seperti sakit gigi, migrain, dan nyeri haid
- Mengontrol demam (suhu tinggi), misalnya, ketika seseorang terkena flu (influenza)
- Meringankan rasa sakit dan peradangan yakni kemerahan dan pembengkakan) yang disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi sendi, tulang dan otot seperti rheumatoid arthritis dan osteoarthritis
- Meringankan rasa sakit dan pembengkakan yang disebabkan oleh keseleo dan ketegangan, seperti cedera olahraga
Baca Juga: 11 Manfaat Jahe untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Melansir Healthdirect, paracetamol adalah obat yang bisa digunakan untuk:
- Menghilangkan rasa sakit ringan seperti sakit kepala, sakit punggung, nyeri haid, sakit gigi, badan ngilu, nyeri otot, sakit setelah operasi, dan sebagainya
- Menurunkan demam Membantu mengatasi pilek dan flu Selain beberapa manfaat di atas, paracetamol juga kerap digunakan sebagai campuran obat kombinasi untuk mengobati sejumlah penyakit.
Baca Juga: Waspadai Obat Penyebab Asam Lambung, Kenali Juga Cara Menangani Asam Lambung Naik
Efek samping ibuprofen dan paracetamol
Sementara itu efek samping yang bisa timbul lantaran mengonsumsi ibuprofen adalah:
- Mual atau muntah
- Sembelit atau diare
- Gangguan pencernaan (dispepsia) atau sakit perut
- Efek samping yang kurang umum meliputi:
- Sakit kepala atau pusing
- Kembung (retensi cairan)
- Tekanan darah meningkat
- Radang lambung (gastritis)
- Sakit maag
- Reaksi alergi, seperti ruam memburuknya gejala asma dengan menyebabkan penyempitan saluran udara (bronkospasme)
- Gagal ginjal
- Kotoran berwarna hitam dan muntah darah ini bisa mengindikasikan pendarahan di perut Anda
Baca Juga: Obat Sakit Gigi Ampuh Di Apotek & Bahan Pemutih Gigi Secara Alami
Mengonsumsi ibuprofen dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko:
- Stroke, ketika suplai darah ke otak terganggu
- Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tersumbat
- Pada wanita, penggunaan ibuprofen jangka panjang dapat dikaitkan dengan penurunan kesuburan. Ini biasanya reversibel ketika Anda berhenti minum ibuprofen.
Baca Juga: 6 Cara Ini Bisa Hilangkan Rasa Nyeri Asam Urat dengan Cepat
Efek samping paracetamol
Paracetamol umumnya aman dikonsumsi dengan dosis tepat. Obat ini jarang menimbulkan efek samping. Namun, ada beberapa orang yang melaporkan efek samping paracetamol, seperti:
- Reaksi hipersensitivitas
- Kulit ruam
- Kelainan darah, seperti trombositopenia, leukopenia, neutropenia
- Hipotensi atau tekanan darah rendah
Perlu diingat, penggunaan paracetamol dalam jangka panjang dan dosis tinggi tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan overdosis. Efek overdosis paracetamol lebih dari 2.000 miligram per hari bisa merusak hati atau organ liver.
Demikian penjelasan mengenai apa perbedaan ibuprofen dan paracetamol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News