Penulis: Virdita Ratriani
Namun, mereka merasakan khawatir sejenak dan kemudian bisa melanjutkan aktivitasnya seperti biasa. Sementara, obsesi pada penderita OCD yakni pikiran mengganggu ini sering datang dan memicu kecemasan ekstrem yang menghalangi fungsi atau beraktivitas sehari-hari.
Salah satu gejala obsesi yang biasa dialami oleh penderita OCD antara lain:
- Takut terkontaminsi oleh sesuatu seperti cairan tubuh (contoh: urin, feses), kuman/penyakit (contoh: herpes, HIV), radiasi, maupun bahan kimia rumah tangga.
- Takut kehilangan kontrol dan melukai diri sendiri
- Takut bertanggung jawab atas sesuatu yang mengerikan terjadi (contoh: kebakaran, perampokan)
- Takut merugikan orang lain karena kurang hati-hati (contoh: menjatuhkan sesuatu ke tanah yang dapat menyebabkan seseorang terpeleset dan melukai dirinya sendiri)
- Obsesi terkait perfeksionisme
- Kekhawatiran tentang kerapian atau ketepatan dalam meletakkan sesuatu
- Kekhawatiran memiliki penyakit fisik atau penyakit (bukan oleh kontaminasi, misalnya kanker)
- Ide takhayul tentang angka keberuntungan / sial warna tertentu
Baca Juga: Catat! Inilah 5 Gejala Asam Lambung Naik yang Jarang Disadari