kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Apa Itu Paraben? Apakah Berbahaya dalam Produk Kosmetik?


Kamis, 26 Mei 2022 / 11:57 WIB
Apa Itu Paraben? Apakah Berbahaya dalam Produk Kosmetik?
ILUSTRASI. Ilustrasi paraben adalah bahan pengawet di produk kosmetik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID -Jakarta. Paraben adalah zat yang terkadang ditemui di daftar bahan-bahan kosmetika. Namun, apa itu paraben? Paraben adalah bahan yang digunakan sebagai pengawet pada produk kosmetik dan farmasi. 

Paraben membantu mencegah timbulnya jamur dan bakteri dan menjaga kualitas produk. Dirangkum dari laman BEMF Farmasi Universitas Sanata Dharma, dalam istilah kimia, paraben adalah ester dari p-hydroxybenzoic acid

Selain itu, penggunaan paraben dalam kosmetik sebagai bahan pengawet diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika yang mengatur bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan pembatasan dan persyaratan penggunaan. 

Lantas, apakah paraben berbahaya digunakan dalam produk kosmetika? Serta seperti apa penggunaan paraben berdasarkan BPOM?

Baca Juga: Perspirex Antiperspirant Atasi Keringat Berlebih

Apa itu paraben?

Banyak produk perawatan yang mengandung paraben adalah shampoo, gel cukur, pelumas, farmasi, riasan wajah, losion dan pasta gigi. 

Jenis paraben yang paling sering digunakan pada produk kosmetik adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben

Dalam kemasan produk, paraben (para-hydroxybenzoate) dapat ditulis dengan nama-nama seperti methylparaben, propylparaben, butylparaben, ethylparaben, 4-hydroxy methyl ester benzoic acid, atau methyl 4-hydroxybenzoate.

Dikutip dari laman Skin Inc, paraben juga ditemukan dalam berbagai bahan makanan, buah-buahan, dan sayuran. Beberapa jenis makanan yang mengandung paraben adalah kedelai, wortel, kacang tanah, jagung, stroberi, blueberry, teh hitam, dan teh hijau, dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: Harus Tahu! 5 Alasan Anda Perlu Beralih Ke Skincare Alami

Apakah paraben berbahaya? 

Penggunaan paraben sebagai bahan pengawet di kosmetik sudah digunakan sejak tahun 1920-an, sebagai alternatif pengganti bahan pengawet lain yang banyak menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. 

Penelitian awal pada masa itu memang menunjukkan bahwa paraben merupakan bahan yang non-tosik, cepat dicerna dan dikeluarkan secara sempurna dari tubuh. 

Tetapi kemudian, berkembang informasi dari berbagai penelitian terkait dampak negatif penggunaan paraben secara terus menerus dalam jangka panjang terhadap kesehatan.

Dirangkum dari laman Martha Tilaar Group, hipotesa tentang dampak negatif paraben ini antara lain dihubungkan dengan sifat paraben yang bisa menyerupai hormon estrogen alami. 

Baca Juga: 5 Bahan Skincare Ini Cenderung Keras dan Merusak Kulit Wajah, Sebaiknya Dihindari!

Estrogen sering dikaitkan dengan gangguan pada kelenjar endokrin yang selanjutnya dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker payudara, gangguan fungsi reproduksi pria, dan kanker kulit. 

Namun, dikutip dari Skin Inc, kandungan paraben yang ada di dalam produk kosmetik 100 ribu kali lipat lebih sedikit dibandingkan estradiol, estrogen alami yang diproduksi oleh tubuh. 

Selain itu, American Cancer Society (ACS) telah menyimpulkan berdasarkan penelitiannya, bahwa belum ada penelitian kuat yang mengaitkan penggunaan paraben dalam kosmetik dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Kemudian, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga mulai mempelajari efek paraben. FDA menyatakan bahwa paraben adalah aman untuk digunakan dalam kosmetik. 

The Cosmetic Ingredient Review (CIR), sebuah organisasi yang meninjau dan menilai keamanan bahan yang digunakan dalam kosmetik secara terbuka, juga menyatakan menggunakan produk yang mengandung paraben tidak berdampak langsung ke sistem reproduksi.

Baca Juga: Patut Dihindari, 5 Bahan Ini Sebaiknya Tidak Anda Gunakan pada Kulit Wajah

Seperti apa penggunaan paraben berdasarkan BPOM?

Di Indonesia, penggunaan paraben dalam produk kosmetik diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015, tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. 

Nah, dalam aturan tersebut disebutkan beberapa jenis paraben yang diperbolehkan sebagai bahan pengawet dalam kosmetika. Namun, penggunaannya tetap dibatasi dengan kadar tidak boleh melebihi 0,14% jika digunakan sebagai campuran bahan. 

Selain itu, bahan paraben juga tidak boleh digunakan pada kosmetika non bilas yang diaplikasikan pada area yang tertutup oleh popok (nappy area) bagi anak-anak di bawah usia 3 tahun.  

Nah, jadi paraben adalah zat yang memang aman digunakan sebagai bahan pengawet produk kosmetik namun penggunaannya tetap dibatasi dalam jumlah tertentu agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×