Penulis: Virdita Ratriani
2. Risiko infeksi ulang
Kemudian, hal yang perlu diketahui mengenai Omicron masuk Indonesia adalah bukti yang diajukan tim dari Pemerintah Afrika Selatan memungkinkan virus varian baru ini meningkatkan risiko infeksi ulang dan beberapa bukti lainnya.
Kekebalan alami dalam tubuh penyintas Covid-19 tidak cukup efektif melawan serangan.
3. Terdeteksi tes PCR
Selanjutnya, hal yang perlu diketahui mengenai Omicron masuk Indonesia adalah tes PCR masih digunakan untuk mendeteksi infeksi Covid-19, termasuk infeksi Covid-19 varian Omicron, seperti yang juga telah dilakukan pada varian lainnya.
Studi sedang berlangsung untuk menentukan efektivitas tes deteksi Covid-19 lainnya, termasuk tes deteksi antigen terhadap varian Omicron.
4. Perlu vaksin booster terhadap varian Omicron
WHO bekerja sama dengan mitra dan peneliti untuk memahami dampak potensial dari varian ini pada efektivitas vaksin.
Namun, dikutip dari Kompas.com (16/12/2021) sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan, tiga vaksin Covid-19 yang digunakan di negara itu kurang protektif terhadap varian Omicron.
Studi tersebut dilakukan oleh para peneliti di Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH), Harvard, dan MIT. Para peneliti menemukan netralisasi antibodi yang rendah hingga tidak ada terhadap varian Omicron dari sampel yang mereka kumpulkan.
Akan tetapi, sampel darah dari orang yang menerima dosis booster menunjukkan perlindungan yang lebih kuat terhadap varian Omicron.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Varian Omicron Lebih Menular, Tapi Tidak Parah