Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan (Kemkes.go.id), hipertensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau diastolik ≥ 90 mmHg pada orang dewasa.
Kondisi hipertensi sendiri seringkali tidak disadari oleh penderita. Data Kemenkes menunjukkan, 46% orang dewasa diperkirakan tidak menyadari kondisi hipertensi ini. Padahal, hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.
Faktor risiko penyebab hipertensi
Ada banyak faktor risiko yang menjadi penyebab hipertensi. Kabar baiknya, beberapa faktor resiko ini dapat dicegah. Misalnya saja kebiasaan merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, konsumsi garam berlebihan, serta konsumsi alkohol.
Di sisi lain, ada kondisi yang tidak dapat dicegah yang menjadi faktor risiko hipertensi, seperti adanya riwayat keluarga hipertensi, usia tua di atas 65 tahun, serta ketika ada kondisi penyerta seperti penyakit ginjal.
Baca Juga: Aspirin Obat Penghilang Rasa Sakit, Cek Asal-Usul, Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Cara mengendalikan hipertensi
Kemenkes memberikan kiat cara mengendalikan hipertensi dengan sistem PATUH. Apa itu?
P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter.
Pemeriksaan dilakukan tidak hanya ketika sedang mengalami gejala, namun sesuai anjuran dari dokter. Hal ini dilakukan untuk menghindari timbulnya komplikasi.
A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur.
Obat anti Hipertensi wajib diminum setiap hari secara teratur. Kebanyakan orang beranggapan bahwa jika tidak ada gejala maka tidak perlu mengkonsumsi obat anti Hipertensi, persepsi seperti ini adalah salah besar.
Minum obat anti Hipertensi secara teratur digunakan untuk menghindari terjadinya komplikasi. Jika dokter memberikan advis untuk memberhentikan konsumsi obat, hal ini tidak akan semudah itu. Harus dikaji terlebih dahulu mengingat penyakit Hipertensi ini dapat berakibat fatal jika salah dalam penanganan.
Baca Juga: Amlodipine: Obat Hipertensi Penurun Tekanan Darah, Simak Dosis dan Efeknya!
T : Tetap diet dengan gizi seimbang.
Lakukan diet rendah garam.
U : Upayakan aktivitas fisik dengan aman.
Lakukan olahraga bersepeda, renang, lari, dan lain-lain. Apapun olahraganya, diri harus dapat mengenali seberapa kemampuan kita. Olahraga secara berlebihan juga dapat menyebabkan efek yang buruk pada kesehatan. Pada penderita Hipertensi dengan riwayat penyakit jantung maka harus lebih selektif dalam pemilihan jenis olahraga yang akan dipilih.
H : Hindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenik lainnya.
Kandungan dari ketiganya memiliki risiko tinggi dalam mempercepat perburukan Hipertensi.
Baca Juga: 9 Cara Alami untuk Redakan Serangan Darah Tinggi, Tanpa Obat
Pencegahan Hipertensi
Pencegahan Hipertensi yang dapat dilakukan yaitu :
1. Mengurangi asupan garam
2. Makan lebih banyak buah dan sayuran
3. Aktifitas fisik secara teratur
4. Tidak merokok
5. Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh
6. Menghilangkan/mengurangi lemak dalam makanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News