Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Agonis reseptor GLP-1 (Inkretin Mimetik)
Agonis reseptor GLP-1 (golongan obat inkretin mimetik) diresepkan dokter jika obat-obatan diabetes melitus seperti yang sudah disebutkan di atas belum mampu mengontrol kadar gula darah.
Obat kencing manis ini diberikan melalui suntikan maupun oral.
GLP-1 merupakan salah satu jenis hormon inkretin yang dihasilkan tubuh.
GLP-1 bekerja dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas setelah makan. Obat agonis reseptor GLP-1 bekerja dengan cara meniru kerja GLP-1 tersebut.
Hormon inkretin dapat merangsang pelepasan insulin setelah makan sehingga meningkatkan produksi insulin dan menurunkan glukagon.
Nah, glukagon bekerja dengan cara merangsang hati mengeluarkan cadangan glukosa saat tubuh sedang kekurangan glukosa, misalnya saat berpuasa.
Obat diabetes ini juga membantu memperlambat pencernaan sehingga mencegah lambung cepat kosong dan menahan nafsu makan.
Baca Juga: Apa Saja Khasiat Kacang Merah untuk Kesehatan Tubuh?
5. Inhibitor Alfa-Glukosidase
Cara kerja inhibitor alfa-glukosidase agak berbeda dengan obat diabetes lainnya. Inhibitor alfa-glukosidase bekerja dengan menghambat pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi glukosa untuk mengendalikan kadar gula darah.
Contoh dari obat diabetes ini adalah acarbose dan miglitol. Efek samping yang umumnya ditimbulkan berupa sakit perut, diare, dan perut kembung.
6. Insulin
Pankreas penderita diabetes tipe 1 tidak bisa lagi memproduksi insulin, sehingga insulin diberikan melalui suntikan untuk menjaga kadar gula darah dalam kondisi normal.
Suntik insulin adalah satu-satunya obat diabetes yang diberikan kepada penderita diabetes tipe 1. Selain itu, penderita diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional juga dapat diberikan suntik insulin jika dibutuhkan.
Baca Juga: 5 Manfaat Zukini yang Kaya Serat, Menurunkan Gula Darah Tinggi hingga Berat Badan