kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

8 Hal terbaru tentang varian Delta, wajib tahu!


Selasa, 10 Agustus 2021 / 09:07 WIB
8 Hal terbaru tentang varian Delta, wajib tahu!
ILUSTRASI. Varian Delta, yang berasal dari India, mulai menyebar lebih cepat dan menjadi berita besar sekitar pertengahan Juni. REUTERS/Niharika Kulkarni


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saat ini di Amerika, penyebaran varian Covid-19 baru menyebabkan kekhawatiran. Varian Delta, yang berasal dari India, mulai menyebar lebih cepat dan menjadi berita besar sekitar pertengahan Juni. 

Sekarang, para ahli kesehatan memperingatkan akan bahaya varian baru ini. 

Berikut 8 hal yang telah dipelajari para ahli kesehatan tentang varian Delta, seperti yang dilansir Kontan dari UCDavis Health:

1. Varian Delta sangat menular

Pada 22 Juli, hampir 80% pasien UC Davis Health yang dites positif Covid-19 terinfeksi varian Delta. Menurut CDC selama minggu yang sama, varian Delta menyumbang lebih dari 80% kasus baru di AS. 

Para ahli kesehatan mengatakan, varian itu sangat khas untuk jenis virus baru yang lebih menular karena seringkali menjadi jauh lebih efisien dan mudah ditularkan. 

Baca Juga: Pasca terinfeksi Covid-19 batuk tak kunjung sembuh, ini yang harus dilakukan

2. Gejala varian Delta sama

Gejala varian Delta tampak sama dengan Covid-19 versi asli. Namun, dokter melihat orang menjadi lebih cepat sakit, terutama bagi orang yang berusia lebih muda. 

Penelitian terbaru menemukan bahwa varian Delta menyebar lebih cepat - dan ke tingkat yang jauh lebih besar - di saluran pernapasan.

Biasanya, orang yang divaksinasi tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala yang sangat ringan jika mereka tertular varian Delta. 
Gejala mereka lebih mirip flu biasa, seperti batuk, demam atau sakit kepala, dengan tambahan kehilangan penciuman yang signifikan.

Baca Juga: Kondisi paru-paru pasien Covid-19 yang sudah vaksin dan belum punya perbedaan besar

3. Varian Delta lebih mempengaruhi orang yang tidak divaksinasi

Sebagian besar pasien yang dirawat di UC Davis Medical Center adalah orang yang belum menerima vaksin COVID-19. 

Per 22 Juli, secara nasional, 97% pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 tidak divaksinasi. Vaksin sangat efektif dalam mencegah infeksi Covid-19 dan juga efektif dalam memerangi varian Delta.

Di California dan di seluruh AS, data menunjukkan bahwa daerah dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah cenderung memiliki tingkat infeksi Covid-19 yang lebih tinggi. Pakar kesehatan mendesak agar vaksin Covid-19 kembali digalakkan karena mampu mencegah penyakit parah, yang bisa berakibat fatal.

Baca Juga: Jangan lengah, ini gejala dan penyebab Covid-19 varian Delta Plus

4. Kasus terobosan untuk orang yang divaksinasi jarang terjadi, tetapi ditemukan kasus

Ketika seseorang yang divaksinasi dinyatakan positif Covid-19, sebagian besar tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan, dan jarang mengakibatkan rawat inap atau kematian. 
Gejala mereka lebih mirip flu biasa, seperti batuk, demam atau sakit kepala, dengan tambahan kehilangan penciuman yang signifikan.

Per 22 Juli, ada 65.000 kasus terobosan (atau orang yang divaksinasi tetapi terkena Covid-19) di antara 160 juta orang yang divaksinasi lengkap. Angka itu mewakili 0,04% orang yang divaksinasi melaporkan kasus terobosan. 

Tidak ada vaksin yang 100% efektif. Dengan vaksin Covid-19 rata-rata kemanjuran sekitar 90%, para ahli kesehatan memperkirakan sekitar 10% dari mereka yang divaksinasi dapat terinfeksi.

5. Varian Delta bisa menjadi bencana di beberapa komunitas

Di komunitas dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah, terutama daerah pedesaan dengan akses terbatas ke perawatan, varian Delta bisa lebih merusak. 

Ini sudah terlihat di seluruh dunia di mana warga negara-negara miskin sulit mendapatkan akses vaksin Covid-19. Pakar kesehatan mengatakan dampaknya bisa dirasakan selama beberapa dekade mendatang.

6. Banyak pasien Covid-19 yang tidak divaksinasi berharap mereka mendapatkan vaksin

Dokter UC Davis Health telah mencatat bahwa sejumlah pasien yang lebih muda, ketika mereka datang dengan penyakit kritis, mengatakan bahwa mereka berharap mendapatkan vaksin Covid-19. 

Banyak pasien mengatakan kepada dokter mereka, "Mengapa saya tidak mendapatkan vaksin?" atau "Mengapa saya tidak mendengarkan?"

Baca Juga: Penting! Varian Delta Plus: Gejala, penyebab, dan cara mengobatinya

7. Beberapa ahli merekomendasikan untuk memakai masker, bahkan jika Anda sudah divaksinasi lengkap

Banyak ahli kesehatan di seluruh negeri tetap mengenakan masker meskipun mereka telah divaksinasi penuh. Mereka juga menyarankan orang yang divaksinasi untuk menghindari pertemuan besar dan tertutup di dalam ruangan di mana status vaksinasi orang lain tidak diketahui.

8. Lebih banyak varian Covid-19 yang mungkin akan muncul ke depannya

Varian Delta saat ini merupakan jenis Covid-19 yang paling menonjol, tetapi varian Lambda dari Amerika Selatan juga muncul. Pakar kesehatan mendesak agar jika orang ingin kembali normal, sebagian besar penduduk perlu divaksinasi. 
Selama sebagian besar orang di seluruh dunia tidak divaksinasi, jenis virus baru akan terus berkembang dan menyebabkan masalah.

Selanjutnya: WHO: Varian Covid-19 yang lebih berbahaya bakal muncul!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×