Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bintang klub Juventus Cristiano Ronaldo pernah mendapatkan peringatan keras dari Ryan Giggs, saat keduanya masih berseragam Manchester United. Penyebabnya, saat itu Giggs melihat Ronaldo sarapan dengan sekaleng minuman cola atau minuman bersoda.
Dilaporkan, Giggs sangat marah dan hingga mendorong Ronaldo hingga membentur dinding. "Jangan pernah lakukan itu lagi!" itu yang dikatakan Giggs pada Ronaldo setelah mendorongnya.
Kandungan gula
Mengutip laman Medical News Today, minuman bersoda mengandung begitu banyak gula. Dalam sekaleng soda 12 ons, setidaknya terdapat 29,4 gram-42 gram gula atau setara dengan 7-10 sendok teh. Jumlah ini, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
Selain itu, konsumsi soda yang berlebihan juga dapat memicu penyakit seperti diabetes dan gangguan jantung. Bahkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebut ada sederet penyakit lain yang mengintai jika tubuh terlalu banyak mengasup gula.
Baca Juga: Ini penyebab asam lambung sering kambuh
Di antaranya:
- Obesitas,
- Menambah berat badan
- Diabetes tipe 2,
- Encok,
- Memicu penyakit jantung
- Pemicu penyakit liver/hati non-alkohol
- Penyakit ginjal.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada 2018, orang yang rutin mengonsumsi minuman bersoda memiliki risiko lebih besar untuk mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak. Sementara penambahan berat badan akibat soda, dijelaskan oleh Harvard Health karena sejumlah hal.
Baca Juga: 5 Kebiasaan minum yang buruk untuk kesehatan liver
Pertama, konsumsi soda tidak membuat kenyang, padahal kandungan kalori yang ada di dalamnya sama dengan kalori dalam makanan berat. Jadi jika ada orang makan makanan berat dibarengi dengan konsumsi soda, maka jumlah kalori yang diasup akan menjadi dua kali lipat. Faktor kedua, minum minuman manis dapat meningkatkan nafsu makan makanan lain yang tinggi kalori.
Di samping semua risiko kesehatan yang telah disebutkan, konsumsi soda juga dapat menyebabkan kerusakan gigi. Menurut National Health Service (NHS) Inggris, minuman manis menjadi biang utama penyebab kerusakan gigi.
Penjelasannya, bakteri di mulut akan memecahkan gula. Gula-gula itu akan menghasilkan asam yang bisa melarutkan lapisan permukaan gigi.
Jika hal itu terjadi, maka kerusakan pada gigi tidak dapat dihindarkan. Efek kerusakan gigi ini tidak hanya terjadi pada konsumsi soda biasa, tapi juga pada soda rendah kalori dengan kandungan pemanis.
Mereka memiliki efek buruk pada enamel gigi. Padahal jika lapisan ini sudah rusak, tidak bisa dikembalikan lagi seperti semula.
Baca Juga: Hindari makanan yang dilarang untuk penyakit jantung ini, yuk
Alternatif pengganti soda
Sejumlah ahli menunjukkan bahwa pilihan terbaik untuk memuaskan dahaga adalah minum air putih yang telah dimasak. Air putih baik untuk kesehatan seseorang secara keseluruhan dan memiliki sejumlah manfaat di antaranya:
- Pertahankan suhu yang baik
- Melumasi sendi
- Membuang kotoran melalui buang air kecil, buang air besar, dan keringat
- Mencegah batu ginjal
Selanjutnya untuk membantu orang mengonsumsi lebih banyak air, CDC merekomendasikan untuk menyimpan sebotol air dingin di lemari es. Tambahkan irisan jeruk nipis, mentimun, lemon, atau semangka untuk menambah rasa. Membawa botol air yang dapat digunakan kembali di siang hari dan mengisinya sesuai kebutuhan.
Catatan CDC bahwa tambahan gula seharusnya kurang dari 10% dari total kalori harian seseorang. Selain itu, mereka yang berusia di bawah 2 tahun tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tambahan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 7 Risiko Kesehatan di Balik Segarnya Minuman Bersoda, Apa Saja?
Penulis: Luthfia Ayu Azanella
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca Juga: 5 Langkah mudah menghilangkan lemak perut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News