kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

7 Hal yang Membuat Berat Badan Naik Saat Menstruasi


Selasa, 30 Mei 2023 / 11:00 WIB
7 Hal yang Membuat Berat Badan Naik Saat Menstruasi


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan berat badan saat menstruasi merupakan kondisi normal. Ini tujuh faktor yang menyebabkan kenaikan berat badan saat menstruasi. 

Perempuan akan mengalami kenaikan berat badan saat masa menstruasi. 

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi Sejak Dini Tanpa Konsumsi Suplemen

Mengutip dari Style Craze, berat badan perempuan akan naik sekitar 1 Kg - 2 Kg pada masa menstruasi. Namun, Anda jangan khawatir, sebab kenaikan berat badan tersebut akan berhenti dalam beberapa hari setelah menstruasi berakhir. 

Sekedar info, kenaikan berat badan selama menstruasi juga bisa menjadi gejala sindrom pramenstruasi alias PMS. 

Apakah kenaikan berat badan selama menstruasi normal? 

Kondisi ini normal, sehingga Anda tidak perlu khawatir berlebihan. Berikut tujuh alasan berat badan naik selama menstruasi.

1. Retensi air 

Retensi air merupakan salah satu alasan utama kenaikan berat badan selama menstruasi. 

Setelah ovulasi, kadar progesteron dan estrogen turun yang merupakan tanda bahwa Anda akan segera menstruasi. Kedua hormon tersebut mengatur keseimbangan air dalam tubuh. 

Ketika hormon tersebut berada di kisaran yang lebih rendah, cairan jaringan menumpuk dan Anda mulai merasa berat dan montok serta berat badan naik. 

Anda bisa merasakan retensi air atau berat di bagian payudara atau perut. 

2. Pencernaan terganggu 

Hormon adalah penyebab utama dalam gangguan pencernaan ini. Keseimbangan hormon yang tidak tepat bisa memperlambat gerakan peristaltik usus dan menganggu proses pencernaan.

Kadang, hormon estrogen dan progesteron yang berfluktuasi meningkatkan retensi gas di perut menyebabkan kembung. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala ini bisa meningkatkan sensitivitas dubur di antara pasien IBS danmereka sering merasakannya selama menstruasi. 

3. Tidak olahraga 

Kebanyakan perempuan tidak olahraga saat menstruasi, dengan alasan tidak enak badan, malas, dan lainnya. 

Melewatkan olahraga rutin bisa membuat berat badan naik karena tubuh mulai menyimpan lemak. 

4. Masalah usus 

Kebanyakan perempuan mengalami sembelit, gangguan pencernaan, dan kembung saat menstruasi. 

Peningkatan kadar progesteron hanya beberapa hari sebelum menstruasi dan memperlambat pergerakan usus. Alhasil, seluruh saluran pencernaan menjadi sangat lamban dan menyebabkan sembelit. 

5. Mengidam makanan 

Mengidam makanan dan makan berlebihan juga bisa menjadi faktor kenaikan berat badan sebelum dan selama menstruasi. 

Siklus serotonin-esterogen adalah alasan utama untuk makan berlebihan. 

Kadar esterogen umumnya mulai meningkat hanya beberapa hari sebelum menstruasi dan turun tepat sebelum menstruasi yang mengatur sekresi serotonin dan cenderung menurunkannya. 

6. Penurunan tingkat magnesium 

Tepat sebelum masa menstruasi, kadar magnesium dalam tubuh menurun. Hal ini menyebabkan tingkat insulin yang lebih rendah, efeknya meningkatkan keinginan akan gula darah. 

Kondisi ini menyebabkan peningkatan keinginan makan, terutama makanan tinggi gula yang bisa menyebabkan penambahan berat badan sebelum dan selama menstruasi. 

7. Perubahan suasana hati 

Perubahan suasana hati adalah gejala PMS yang paling umum. Mengidam makanan dan perubahan suasana hati sering dikaitkan. 

Gameplay hormonal membuat Anda mendambakan makanan asin dan manis. Makanan ini tidak cukup sehat untuk menjaga berat badan. 

Baca Juga: Selain Jus Semangka, Jus Ini Efektif Membakar Lemak dan Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×