kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

5 Perbedaan Penyakit Rematik dan Asam Urat, Jangan Sampai Keliru


Jumat, 31 Desember 2021 / 06:54 WIB
5 Perbedaan Penyakit Rematik dan Asam Urat, Jangan Sampai Keliru
ILUSTRASI. Baik penyakit rematik dan asam urat memiliki gejala hampir mirip, yakni nyeri pada sendi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baik penyakit rematik dan asam urat memiliki gejala hampir mirip, yakni nyeri pada sendi. Namun, jangan sampai keliru dalam mengidentifikasi penyakit rematik dan asam urat. Hal ini penting untuk menentukan langkah awal yang paling tepat dalam penanganan masing-masing penyakit tersebut. 

Berikut ini perbedaan antara penyakit rematik dan asam urat yang perlu Anda ketahui: 

1. Penyebab 

Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), rematik atau rheumatoid arthritis adalah sejenis penyakit autoimun yang membuat sendi-sendi kaku dan meradang. 

Peradangan tersebut disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan malah menyerang jaringan sendi tubuh sehat hingga membuatnya rusak. Begitu penyebab rematik. 

Sedangkan, peyebab asam urat adalah karena terlalu banyak kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh. Zat asam urat yang tertumpuk di dalam tubuh tersebut salah satunya disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin. 

Baca Juga: Efektif Mengatasi Asam Urat, Ini Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan

Pada kondisi normal, purin akan diolah menjadi asam urat dan akan dikeluarkan tubuh melalui urine. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, purin akan menumpuk dan berubah menjadi kristal pada sendi-sendi, kemudian terjadilah peradangan.

2. Lokasi nyeri 

Nyeri akibat asam urat, biasanya menyerang satu sendi dalam satu waktu dan sering kali terjadi pada kaki, biasanya pada bagian jari-jari kaki, terutama persendian jempol kaki. 

Sedangkan, rematik bisa menyebabkan nyeri pada bagian tubuh mana pun, tetapi yang paling sering terjadi pada persendian di tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Tak hanya itu, rematik bisa menyerang beberapa sendi sekaligus dalam satu waktu. 

Baca Juga: Perhatikan, 6 Pantangan Asam Urat Ini Perlu Anda Hindari

3. Gejala lain 

Gejala asam urat selalu disertai dengan bengkak, kemerahan, serta rasa nyeri yang sering muncul. Gejala rematik juga selalu menimbulkan rasa sakit, tetapi tidak selalu muncul bengkak atau kemerahan pada persendian. 

Rasa nyeri sendi akibat rematik bisa berubah-ubah intensitasnya. Kadang sakit ringan hingga berat. Sedangkan rasa nyeri karena asam urat cenderung sering dan berat. 

4. Faktor risiko 

Rematik bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia. Namun, penyakit ini paling sering dialami oleh kelompok lanjut usia (lansia). Rematik juga lebih banyak diidap oleh wanita dibanding pria. 

Sementara itu, kebanyakan pengidap asam urat dilaporkan adalah berjenis kelamin laki-laki dan lebih sering terjadi pada kelompok usia dewasa muda dengan kelebihan berat badan. 

Baca Juga: Penderita Asam Urat Wajib Tahu! Alpukat Bisa Bikin Asam Urat Rontok

Selain kegemukan, berikut ini ragam faktor risiko asam urat: 

  • Punya riwayat keluarga menderita asam urat 
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya aspirin dosis rendah, diuretik tiazid, obat imunisuoresan, levodopa, atau niasin 
  • Konsumsi alkohol 
  • Diabetes 
  • Tekanan darah tinggi 
  • Kolesterol tinggi 
  • Hipotiroidisme 
  • Penyakit ginjal 
  • Anemia hemolitik 

Baca Juga: 5 Makanan Penyebab Asam Urat Ini Punya Banyak Purin, Hati-Hati!

5. Pengobatan 

Rematik dan asam urat dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan ketika beraktivitas. Meskipun begitu, dari keduanya memang diketahui bahwa rematik tidak dapat disembuhkan, meski bisa diringankan atau dikendalikan gejalanya. 

Ketika Anda didiagnosis dengan rematik, dokter mungkin akan memberikan berbagai pilihan pengobatan untuk meringankan gejala yang dirasakan. 

Sedangkan jika mengalami asam urat, Anda bisa mengendalikan gejalanya dengan mengatur pola makan yang sesuai. 

Cara mengobati asam urat terutama, yakni harus meminimalisir atau menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan alkohol. 

Selain itu, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat-obatan yang direspkan dokter untuk meringankan nyeri sendi akibat asam urat maupun untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. 

Itulah ragam perberdaan penyakit rematik dan asam urat. Namun, cara terbaik dan yang paling akurat untuk mengetahui apakah Anda mengalami asam urat atau rematik tetaplah dengan memeriksakan diri ke dokter. 

Dokter juga akan membantu Anda dengan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat"
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×