kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Obat Darah Tinggi di Apotek, Cek Juga Gejala Hipertensi yang Wajib Diketahui


Jumat, 26 Mei 2023 / 09:37 WIB
5 Obat Darah Tinggi di Apotek, Cek Juga Gejala Hipertensi yang Wajib Diketahui
ILUSTRASI. Gejala darah tinggi yang sering terjadi adalah pusing, sakit kepala, sakit dada, dan sesak napas


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Waspadai gejala darah tinggi berikut ini. Kenali juga obat penurun darah tinggi di apotik.

Gejala darah tinggi bisa dirasakan para penderitanya. Namun Anda jangan langsung minum obat penurun darah tinggi di apotik meskipun merasakan gejala tersebut.

Untuk memastikan gejala darah tinggi, Anda wajib cek ke dokter. Lalu, jangan sembarangan minum obat penurun darah tinggi di apotik.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah sebuah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh. Ketika seseorang mengalami tekanan darah tinggi karena kekuatan darah yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi akibatnya jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Tekanan darah diukur dalam mmHg (millimeters of mercury). Secara umum, darah tinggi adalah pembacaan tekanan darah 130/80 mmHg atau lebih tinggi.

Baca Juga: Obat Penurun Darah Tinggi Di Apotik, Cek Cara Menurunkan Tensi Tinggi Secara Alami

6 gejala darah tinggi

Dilansir dari laman British Heart Foundation, tekanan darah tinggi memiliki gejala umum sebagai berikut:

  • Penglihatan kabur
  • Mimisan
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Pusing
  • Sakit kepala

Namun, banyak orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak merasakan gejala apapun dan merasa baik-baik saja. Oleh karena itu, meski Anda merasa baik-baik saja, tekanan darah tetap harus diperiksa secara rutin.

Terlebih bagi orang dewasa berusia di atas 40 tahun, disarankan untuk memeriksakan tekanan darah setidaknya setiap lima tahun sekali. Tetapi jika seseorang berisiko tinggi terkena tekanan darah tinggi, pemeriksaan harus lebih sering, idealnya setahun sekali.

Sementara itu, melansir laman Mayoclinic, American College of Cardiology and American Heart Association membagi tekanan darah ke dalam empat kategori umum. Tekanan darah normal yakni tekanan darah 120/80 mmHg atau lebih rendah.

Baca Juga: Peringatan untuk Penderita Diabetes, 12 Buah Ini Bisa Bikin Kadar Gula Darah Naik

Ukuran tekanan darah tinggi

Angka atas berkisar antara 120 hingga 129 mmHg dan angka bawah di bawah, bukan di atas, 80 mmHg. Hipertensi stadium 1. Angka atas berkisar antara 130 hingga 139 mmHg atau angka bawah antara 80 dan 89 mmHg. Hipertensi tahap 2. Angka atas 140 mmHg atau lebih tinggi atau angka bawah 90 mmHg atau lebih tinggi.

Tekanan darah normal adalah ketika tekanan darah seseorang berada di kategori normal 120/80 mmHg. Tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mmHg dianggap darurat atau krisis hipertensi.

Segera dapatkan bantuan medis darurat untuk siapapun dengan angka tekanan darah ini. Jika tidak diobati, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Pemeriksaan rutin dan kebiasaan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, berolahraga, dan makan dengan baik, dapat membantu mencegah dan mengobati tekanan darah tinggi.

Kapan harus ke dokter?

Pemeriksaan tekanan darah adalah bagian penting dari check up kesehatan umum. Seberapa sering pemeriksaan tergantung pada usia dan kesehatan secara keseluruhan. meski tidak menderita tekanan darah tinggi, penting untuk memeriksakan tekanan darah Anda setidaknya setiap dua tahun sekali, mulai dari usia 18 tahun.

Jika Anda berusia 40 atau lebih, atau Anda berusia 18 hingga 39 tahun dengan risiko tinggi tekanan darah tinggi, maka lakukan pemeriksaan tekanan darah setiap tahun.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan yang lebih sering untuk seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi atau faktor risiko lain untuk penyakit jantung. Selain itu, anak-anak berusia 3 tahun ke atas juga dapat mengukur tekanan darah sebagai bagian dari pemeriksaan tahunannya.

Baca Juga: Cara Mengobati Gula Darah Tinggi dengan Alami, Berapa Normalnya Gula darah Wanita?

Obat penurun darah tinggi di apotik

Obat penurun darah tinggi di apotik sangat beragam. Sebenarnya, setiap obat penurun darah tinggi di apotik punya manfaat yang berbeda. Anda harus konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat penurun darah tinggi di apotik yang tepat.

Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung maupun stroke yang bisa berujung pada kematian. Keadaan yang disebut hiperternsi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah sistolik di atas 90 mmHg.

Baca juga: Inilah 7 kandidat vaksin virus corona yang perkembangannya paling maju

Memperbaiki gaya hidup adalah pilihan utama yang bisa dilakukan untuk mengobati hipertensi dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), modifikasi gaya hidup untuk mengatasi hipertensi antara lain dapat dilakukan dengan:

  • Membatasi asupan garam tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh (6 gram/hari)
  • Menurunkan berat badan
  • Menghindari minuman berkafein
  • Menghindari rokok
  • Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan, lari, jogging, bersepeda selama 20-25 menit dengan frekuensi 3-5 x per minggu
  • Selain itu, penting juga bagi siapa saja untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stres
  • Hindari makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak kelapa, gajih)
  • Hindari makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biskuit, crackers, keripik dan makanan kering yang asin)
  • Hindari makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran sertacbuah-buahan dalam kaleng, soft drink)
  • Hindari makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
  • Batasi konsumsi susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi atau kambing), kuning telur, kulit ayam)
  • Batasi konsumsi bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam natrium
  • Hindari alkohol dan makanan yang mengandung alkohol, seperti durian, tape

Baca Juga: Apa Saja Manfaat Buah Durian untuk Kesehatan Tubuh?

Pilihan obat penurun darah tinggi di apotik

Penatalaksanaan hipertensi juga dapat berupa penggunaan obat darah tinggi. Penggunaan obat hipertensi biasanya baru akan disarankan dokter jika perbaikan gaya hidup ternyata tidak berhasil menurunkan tekanan darah. Untuk pemilihan serta penggunaan obat darah tinggi, setiap penderita hipertensi disarankan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

Terdapat sejumlah obat penurun darah tinggi di apotik yang mungkin akan diresepkan dokter untuk dikonsumsi. Melansir Buku Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-efek Sampingnya (2007) oleh Drs. Tan Hoan Tjay & Drs. Kirana Rahardja, untuk penanganan hipertensi, rekomendasi WHO menganjurkan lima jenis obat dengan daya hipotensif (menurunkan tekanan darah) dan efektivitas yang kurang lebih sama.

Lima obat penurun darah tinggi di apotik tersebut adalah:

  • Diuretika tiazida
  • Beta-blockers
  • Antagonis-Ca
  • ACE-inhibitors
  • ATII-reseptorblockers

Efek melindungi dari semua obat ini terletak pada daya kerja penurunan tekanan darah dan tidak pada sifat-sifat lain dari obat-obat tersebut. Maka pilihan jenis obat terutama tergantung dari penyakit tambahan yang sering kali menyertai hipertensi. Sementara itu, terapi kombinasi kini dianggap penting dan dilaporkan sangat efektif untuk mengatasi darah tinggi dan penyakit penyertanya.

Berikut ini simulasi pilihan obat penurun darah tinggi di apotik pada penderita dengan gangguan kesehatan lain dan beberapa kombinasi yang dianjurkan:

  • Bila hipertensi disertai diabetes tipe 2, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan adalah ACE-inhibitor + beta-blocker
  • Bila hipertensi disertai gagal jantung, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan adalah diuretika, beta-blockers atau ACE-inhibitors
  • Bila hipertensi disertai angina pectoris, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan adalah beta-blockers atau antagonis-Ca
  • Bila hipertensi disertai retinopati diabetis, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan adalah ACE-inhibitors atau ATII-reseptor-blockers
  • Bila hipertensi setelah infark jantung, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan adalah beta-blockers atau ACE-inhibitors
  • Bila hipertensi adalah lansia dengan tekanan darah tinggi sistolis tinggi, obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan yakni terapi standar sama, tetapi dengan dosis awal lebih rendah (menghindari efek samping)
  • Sedangkan kombinasi obat penurun darah tinggi di apotik yang dianjurkan, yakni: diuretikum tiazida + beta-blockers, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker antagonis-Ca (dihidropiridin) + beta-blocker, ACE-inhibitor atau ATII-reseptor-blocker

Namun sekali lagi, pemilihan jenis dan dosis obat penurun darah tinggi di apotik perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing penderita. Itu mengapa pengidap hipertensi perlu terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter guna menentukan jenis obat penurun darah tinggi di apotik mana yang paling cocok dan aman digunakan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Ciri Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai", dan "5 obat penurun darah tinggi di apotik untuk Mengatasi Hipertensi",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×