Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Laporan terbaru dari Imperial College London menyimpulkan bahwa orang yang terinfeksi Omicron sepertinya lebih sedikit untuk mendapatkan penanganan rumah sakit dibandingkan varian Delta.
Badan Keselamatan Kesehatan Inggris, dalam laporan penilaian resiko varian tersebut, menyatakan Omicron masuk kategori "risiko relatif sedang" kemungkinan rawat inap untuk Omicron dibandingkan dengan Delta (meskipun ini diakui bahwa masih belum ada data terkait tingkat keparahan waktu di rumah sakit atau kasus kematian).
2. Kasus menurun di beberapa negara
Di Norwegia, Belanda, Belgia, Jerman, Afrika Selatan atau Austria, jumlah kasusnya mulai menurun. Kemungkinan yang terjadi, bahwa di sejumlah negara tersebut terdapat efek percampuran antara Delta dan Omicron.
Beberapa negara juga melakukan pembatasan selama beberapa minggu. Tapi jika kita menengok ke Afrika Selatan, di mana dampak Omicron lebih terlihat, peningkatan kasusnya eksplosif dan eksponensial, tapi juga kasusnya menurun dengan sangat cepat.
Baca Juga: Ribuan Anak di AS Terpapar Omicron, Begini Gejala Varian Menular Itu pada Anak-Anak
Sejumlah data menunjukkan, dalam waktu empat atau lima minggu Afrika Selatan mengalami peningkatan kasus, dan menurun dengan waktu yang sama. Mungkin ini berita terbaiknya.
Meskipun kemungkinan seseorang untuk menjalani rawat inap lebih sedikit, lonjakan kasus tetap sangat berbahaya bagi sistem kesehatan dan bisa menyebabkan kolaps. Oleh karena itu, penurunan jumlah kasus adalah kabar baik.