kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

5 Kabar Baik Tentang Varian Omicron, Banyak yang Tidak Tahu


Senin, 03 Januari 2022 / 11:41 WIB
5 Kabar Baik Tentang Varian Omicron, Banyak yang Tidak Tahu


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak yang bertanya-tanya, kapan pandemi Covid-19 akan berakhir? Namun, hingga saat ini, kita tidak tahu bagaimana atau kapan pandemi akan berakhir. 

Akhir tahun 2021 kita disuguhkan dengan ketidakpastiannya yang masih sangat tinggi. Masih banyak hal yang kita tidak ketahui mengenai Omicron, dan memprediksi apakah varian baru ini akan berkembang menjadi sangat berisiko. 

Kita tak bisa menutup mata, bahkan ketika situasinya bisa akan menjadi buruk, tapi kita bisa juga menemukan kabar baik yang memungkinkan kita tetap optimistis untuk membuka lembaran baru di tahun 2022. 

1. Risiko lebih rendah 

Semakin banyak bukti menunjukkan orang yang terinfeksi varian ini lebih rendah berisiko untuk mendapat rawat inap di rumah sakit. 

Analisa pertama berasal dari Afrika Selatan, yang menunjukkan mereka yang terinfeksi Omicron lebih rendah jumlahnya untuk mendapat perawatan di rumah sakit, dibandingkan pasien dengan varian lainnya, pada periode yang sama. 

Juga, setelah dirawat di rumah sakit, orang yang terinfeksi Omicron memiliki risiko gejala serius yang lebih ringan dibandingkan mereka yang terinfeksi Delta. Kasus ini sepertinya disebabkan oleh semakin tingginya tingkat imunitas populasi. 

Baca Juga: Kasus Omicron Indonesia Paling Banyak Datang dari 4 Negara Ini

Di negara lainnya, penelitian yang memisahkan antara mereka yang terinfeksi dengan Omicron dan jumlah pasien yang masuk ke ICU kemudian meninggal karena Covid-19 juga bisa menjadi gambaran. 

Meskipun masih sulit untuk menentukan apakah varian baru ini tidak terlalu menular atau apakah ini merupakan efek dari kekebalan populasi (efek infeksi sebelumnya dan vaksinasi), atau keduanya. Di Afrika Selatan, dilaporkan 65 persen lebih sedikit yang menjalani rawat inap; di Skotlandia 60 persen dan Inggris 40 persen. 

Baca Juga: Bertambah 180 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia pada 31 Desember 2021




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×