kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

10 Mitos penyakit jantung dan faktanya


Kamis, 26 November 2020 / 12:23 WIB
10 Mitos penyakit jantung dan faktanya
ILUSTRASI. Serangan jantung merupakan penyakit mendadak yang memang tidak diawali dengan gejala apapun. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Serangan jantung disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah yang menyuplai makanan ke otot jantung yang dikenal dengan nama pembuluh darah koroner. 

Sumbatan ini bisa disebabkan oleh macam-macam hal di antaranya plak, sobekan dinding jantung, tumpukan lemak (kolesterol), bekuan darah, dan lain-lain. 

Namun, serangan jantung bisa dicegah secara dini dengan hidup sehat. Bergerak dan berolahraga secara teratur penting bagi penderita sakit jantung. 

Karena ini mendorong peredaran darah di jantung. Dianjurkan untuk sedikitnya melangkah 10.000 kali per hari. Meski demikian, ada beberapa mitos tentang penyakit jantung yang masih dipercaya oleh masyarakat. Apa saja kah itu? 

Baca Juga: Rest in peace Diego Maradona!

10 Mitos tentang penyakit jantung


Mitos serangan jantung

Dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan, berikut 10 mitos tentang penyakit jantung:

1. Mitos : Lumrah, ‘kan, orang berusia lanjut punya tekanan darah tinggi?

Fakta : Tekanan darah memang meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Tetapi, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu fungsi sirkulasinya. 

Memaksa jantung bekerja lebih keras. Ini memicu kerusakan lanjutan dan membuat Anda semakin berisiko mengalami stroke atau serangan jantung.

2. Mitos : Wanita tak perlu khawatir karena pria yang lebih sering terkena serangan jantung

Fakta : Pada usia yang lebih muda, angka serangan jantung pada wanita memang di bawah angka kejadian pada pria. Meski demikian, telah ditetapkan bahwa gangguan jantung bukan lah masalah pria saja.

Apalagi seiring bertambahnya usia dan saat memasuki usia menopause, risiko serangan jantung pada wanita sama besarnya dengan pria. 

Baca Juga: Diego Maradona meninggal, ini penyebab serangan jantung

3. Mitos : Saya masih muda, saya tak perlu khawatir terkena serangan jantung.

Fakta : Cara Anda menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung secara keseluruhan pada masa muda akan sangat berpengaruh pada kondisi jantung di masa-masa selanjutnya. 

Tak perlu menunda untuk menjaga kesehatan jantung. Bila Anda kegemukan, merokok, kurang olahraga dan sering stres, Anda berisiko mengalami gangguan jantung, berapa pun usia Anda.

4. Mitos : Keluarga saya punya riwayat penyakit jantung, jadi saya juga pasti akan mengalaminya.

Fakta : faktor genetik memang meningkatkan risiko, namun bukan berarti tidak dapat dicegah. Sehingga, langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat menjadi sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Begini kronologi meninggalnya Maradona

5. Mitos : Dada saya sering sakit. Itu kah tanda-tanda gangguan jantung?

Fakta : Ya, nyeri di dada memang gejala dari gangguan jantung. Tetapi mereka yang mengalami serangan jantung juga mendapatkan gejala yang berbeda-beda. 

Seperti berkeringat berlebihan, nyeri di kedua lengan, leher, atau dagu, bahkan perasaan kepala seperti melayang atau gejala sulit tidur. Cek segera ke dokter bila Anda mengalami gejala tersebut.

6. Mitos : Makanan rendah lemak adalah pilihan terbaik mencegah gangguan jantung

Fakta : Betul sekali. Pola makan rendah lemak dan kolesterol merupakan langkah mencegah gangguan jantung. Tetapi Anda juga harus mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein baik untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan jantung. 

Baca Juga: Diego Maradona meninggal dunia, ini penyebabnya

7. Mitos : Stress buruk untuk jantung Anda

Fakta : Berdasarkan studi, tipe kepribadian tertentu yang mudah tegang, selalu tergesa-gesa, dan sulit relaks memang cenderung lebih berisiko mengalami gangguan jantung. Tapi ‘banyak pekerjaan’ dan ‘stres’ tak selalu berakibat buruk pada jantung. Bila dikelola dan dinikmati dengan baik, hal-hal tersebut membantu perkembangan mental dan emosional Anda. 

8. Mitos : Orang kurus tak berisiko mengalami gangguan jantung

Fakta : Bahkan orang dengan berat badan normal atau kurus, memiliki risiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan. Karena itu, perlu pengecekan rutin dan menjalankan pola hidup sehat. 

Baca Juga: Diego Maradona meninggal terkena serangan jantung!

9. Mitos : Saya sudah minum obat penurun kolesterol. Jadi aman makan apa saja.

Fakta : kolesterol dalam darah berasal dari dua sumber yakni dari hati (liver) dan dari makanan yang Anda santap. Jenis obat statin mengurangi kadar kolesterol yang dibuat oleh hati. 

Namun, bila Anda tetap mengkonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, obat tak lagi efektif mencegah kenaikan kadar kolesterol Anda.

10. Mitos : Angioplasty, pemasangan stent atau tindakan bypass akan membereskan jantung Anda.

Fakta : bedah macam ini memang sangat bermanfaat mengurangi nyeri di dada dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Tetapi, langkah ini tidak serta merta menyembuhkan masalah utama, yaitu penyumbatan pembuluh darah. 

Tanpa mengkoreksi sumber masalah yang berkaitan dengan hal tersebut akan kembali membuat pembuluh darah tersumbat oleh plak. 

Selanjutnya: ​Jangan abaikan, begini tanda-tanda awal serangan jantung yang perlu diwaspadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×