kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Zona merah corona terus bertambah, di pulau Jawa naik pesat per 13 Juni 2021


Rabu, 16 Juni 2021 / 11:30 WIB
Zona merah corona terus bertambah, di pulau Jawa naik pesat per 13 Juni 2021


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Efek libur Lebaran 2021 terbukti meningkatkan penambahan kasus positif Covid-19. Terbukti, jumlah zona merah corona di daerah tujuan mudik Lebaran, terutama di Pulau Jawa meningkat tajam.

Merujuk data Satgas Covid-19, zona merah corona meningkat menjadi 29 wilayah per 13 Juni 2021. Pekan sebelumnya, hanya ada 17 daerah berstatus zona merah corona per 6 Juni 2021. Jumlah itu meningkat dari pencatatan per 30 Mei 2021 yang hanya 13 daerah berstatus zona merah corona.

Pekan sebelumnya, hanya 10 daerah berstatus zona merah corona per 23 Mei 2021. Lalu sepakan sebelumnya atau pada 16 Mei 2021, hanya ada 7 daerah berstatus zona merah corona.

Satgas Covid-19 juga mendata, hingga Selasa (15/6) ada tambahan 8.161 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.927.708 kasus positif Covid-19.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 6.407 orang sehingga menjadi sebanyak 1.757.641 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 164 orang menjadi sebanyak 53.280 orang.

Bahkan, penambahan harian kasus Covid-19 sempat melonjak mendekati angka 10.000. Tepatnya pada Minggu 13 Juni 2021, terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 9.868 orang.

Zona merah corona adalah daerah berisiko tinggi penularan virus corona penyebab Covid-19. Satgas Covid-19 memperbarui data zona penularan virus corona, dari zona merah, zona hijau, dan zona oranye setiap minggu.

Per 13 Juni 2021, zona merah corona di Indonesia mencapai 29 kabupaten/kota. Pulau Sumatra tercatat memiliki paling banyak daerah berstatus zona merah corona yakni sebanyak 17 kabupaten/kota, naik dari pekan sebelumnya hanya 12 wilayah.

Namun, lonjakan jumlah zona merah corona paling banyak terjadi di Pulau Jawa. Kini, di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta kembali terdapat zona merah corona.

Baca juga:  Waspada, Anda bisa terinfeksi Virus Corona di 5 tempat ini

Berikut daftar zona merah corona di Indonesia berdasarkan data terbaru, 13 Juni 2021: 

Zona Merah Corona di Sumatra Utara

  • Kota Medan

Zona Merah Corona di Sumatra Selatan

  • Kota Palembang
  • Muara Enim

Zona Merah Corona di Aceh

  • Pidie    
  • Kota Banda Aceh    
  • Aceh Tengah

Zona Merah Corona di Lampung

  • Kota Metro

Simak daftar zona merah corona lainnya di halaman selanjutnya

Zona Merah Corona di Riau

  • Kota Pekanbaru    
  • Rokan Hulu

Zona Merah Corona di Kepulauan Riau

  • Bintan

Baca juga: Lebih bahaya, ini gejala Covid-19 akibat varian virus corona Delta dari India

Zona Merah Corona di Sumatra Barat

  • Padang Pariaman    
  • Agam
  • Pasaman Barat    
  • Kota Bukittinggi

Zona Merah Corona di Bengkulu

  • Kota Bengkulu

Zona Merah Corona di Jambi

  • Tanjung Jabung Barat
  • Kota Jambi
  • Muaro Jambi

Baca juga: Jadi lebih singkat, ini alur terbaru layanan vaksinasi Covid-19

Zona Merah Corona di Jawa Tengah

  • Wonogiri    
  • Kudus    
  • Grobogan    
  • Tegal    
  • Sragen    
  • Semarang    
  • Jepara    

Zona Merah Corona di Yogyakarta

  • Sleman    
  • Bantul   

Zona Merah Corona di Jawa Barat

  • Bandung
  • Bandung Barat    

Zona Merah Corona di Jawa Timur

  • Bangkalan

Perhitungan indikator kesehatan masyarakat:

Peta Zonasi Risiko daerah dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan.
Indikator-indikator yang digunakan adalah sbb:

Indikator epidmiologi:
1) Penurunan jumlah kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
2) Penurunan jumlah kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
3) Penurunan jumlah meninggal kasus positif & probable pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
4) Penurunan jumlah meninggal kasus suspek pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
5) Penurunan jumlah kasus positif & probable yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
6) Penurunan jumlah kasus suspek yang dirawat di RS pada minggu terakhir sebesar ≥50% dari puncak
7) Persentase kumulatif kasus sembuh dari seluruh kasus positif & probable
8) Laju insidensi kasus positif per 100,000 penduduk
9) Mortality rate kasus positif per 100,000 penduduk
10) Kecepatan Laju Insidensi per 100,000 penduduk

PS. Data probable didapatkan dari data PHEOC utk nomor 1, 3, 7, sedangkan data probable untuk nomor 6 didapatkan dari data RS Online

Baca juga: Puncak lonjakan Covid-19 diramal Juni, ini yang harus dilakukan

Indikator surveilans kesehatan masyarakat
1) Jumlah pemeriksaan sampel diagnosis meningkat selama 2 minggu terakhir
2) Positivity rate rendah (target ≤5% sampel positif dari seluruh orang yang diperiksa)

Indikator pelayanan kesehatan
1) Jumlah tempat tidur di ruang isolasi RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS
2) Jumlah tempat tidur di RS Rujukan mampu menampung s.d >20% jumlah ODP, PDP, dan pasien positif COVID-19 yang dirawat di RS

Sumber data:
- Data kasus positif dan pemeriksaan laboratorium berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan.
- Data pasien ODP, PDP, dan kapasitas pelayanan RS didapatkan berdasarkan data RS Online di bawah koordinasi Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Ingat pandemi Covid-19 belum berakhir, semakin banyak daerah berstatus zona merah corona. Patuhi protokol kesehatan, selalu kenakan masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Covid-19 meledak, zona merah corona 13 Juni melonjak jadi 29 wilayah, ini daerahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×