kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yang kita butuhkan di tengah wabah corona adalah ketenangan


Jumat, 27 Maret 2020 / 18:33 WIB
Yang kita butuhkan di tengah wabah corona adalah ketenangan
ILUSTRASI. ilustrasi meditasi untuk rubrik kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Beberapa gejala awal virus corona antara lain demam, batuk kering, sulit bernapas, dan sakit tenggorokan. Sementara gejala serangan panik menurut National Health Service (NHS) di antaranya seperti detak jantung yang berdetak kencang, pusing, berkeringat, mual, nyeri dada, sesak napas, gejolak panas, menggigil, dan lainnya.

Dr Martina Paglia dari Klinik Psikolog Internasional menjelaskan kepada Metro.co.uk, bahwa kondisi ini biasa terjadi, di mana orang-orang merasakan gejala mirip virus corona karena kepanikan atas situasi di sekitarnya.

Orang-orang tersebut sangat khawatir dengan ketidakpastian seputar virus corona di sekitarnya, sehingga mereka seolah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa kemunculan corona hanya menjadi masalah waktu.

Baca Juga: Malaysia melaporkan 130 kasus virus corona baru, tertinggi di Asia Tenggara

Sementara, Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Dr. Koentjoro menjelaskan kepada Kompas.com beberapa waktu lalu bahwa panik atau cemas memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan dan tindakan seseorang.

Menurutnya, kepanikan yang terjadi saat ini disebabkan karena ketidaksiapan masyarakat menerima berbagai aliran informasi soal Covid-19.

"Secara psikologis itu menggambarkan ketakutan, bahwa kecemasan itu menular. Ketika ketakutan dan kecemasan itu menular, maka yang akan terjadi adalah orang menjadi semakin depresi, bingung, dan sebagainya," jelas Koentjoro.

Padahal, penting bagi masyarakat untuk memperkuat antibodi sebagai senjata utama menghadapi virus. Jika sudah memahami konsep dasar dari virus dan tahu cara melawannya, kata dia, maka masyarakat tidak akan merasakan panik yang berlebihan.

"Dengan cara olahraga yang cukup, istirahat yang cukup. Sebetulnya itu, sehingga tidak perlu kita takut secara berlebihan. Selama kita sehat, itu tidak masalah. Vitamin E juga vitamin C itu saja sudah cukup," ujar dia.

Baca Juga: Petrokimia Gresik akan ekspor 203.000 ton pupuk ke India dan Meksiko

"Obat apa pun juga, atau penyakit apa pun juga, kalau sudah dengan panik itu tidak akan baik. Oleh karena itu, yang pertama, jangan panik."

Oleh karena itu, diingatkan pula untuk mengikuti imbauan pemerintah agar selalu menjaga jarak minimal 2 meter ketika berada di ruang publik dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak.

Social distancing dan pembatasan sosial dianggap efektif untuk menekan meluasnya penularan virus corona. Selain itu, rajin mencuci tangan dan selalu membawa hand sanitizer saat bepergian. (Nabilla Tashandra)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Wabah Corona, yang Kita Butuhkan adalah Ketenangan..."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×