Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Work from home (WFH) menjadi sebuah sistem yang muncul semenjak pandemi muncul. Bekerja di rumah dilakukan agar penularan virus Covid-19 bisa ditekan.
Bagi sebagian orang WFH menjadi hal yang menyenangkan. Anda bisa lebih santai tanpa dikejar-kejar jam masuk kantor.
Waktu dengan keluarga menjadi lebih banyak karena tidak harus bekerja di luar rumah. Padahal ada bahaya yang mengintai sistem kerja ini.
Banyak orang menganggap WFH jauh dari kata stres dan kelelahan. Nyatanya pekerja bisa mengalami burnout meski sedang WFH.
Melansir dari laman resmi WHO, burnout adalah sindrom yang muncul karena stres selama bekerja. Stres tersebut tidak tertangani secara baik sehingga mengganggu pekerja.
Baca juga: Inilah perbandingan pesangon di Omnibus Law Cipta Kerja dengan UU 13/2003
Penyebab burnout
Kelelahan selama WFH terjadi karena seseorang tidak bisa memisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Menurut Andrew Schwehm, ahli psikologis klinis, dikutip dari The Muse, banyak orang kesulitan membagi waktu saat WFH.
Kehidupan kerja dan pribadi yang menjadi satu membuat banyak pekerja kebingungan memisah nya.
Terkadang mereka bekerja lebih dari 8 jam karena kesulitan menentukan jam kerja. Kebiasaan ini lambat laun berefek pada tubuh dan pikiran. Burnout akan muncul jika kebiasaan ini tidak teratasi.
Tanda-tanda burnout
Melansir dari Forbes (29/03/2020), ada tanda-tanda burnout yang bisa dilihat. Pekerja akan lebih sukar berkonsentrasi saat bekerja.
Mereka juga lebih sulit menangkap informasi yang disampaikan. Pekerja cenderung mengindari pekerjaan.
Tidak jarang karyawan terlambat mengikuti rapat online. Pekerjaan mereka juga sering tertunda atau telat.
Efek burnout selama WFH membuat performa kerja menurun. Kualitas pekerjaan karyawan tidak sebaik biasanya.
Cara mengatasi burnout
Agar tidak terus-menerus mengalami burnout, Anda perlu mengatasinya. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan, dikutip dari The Muse.
- Buat jadwal kerja yang jelas
Agar kehidupan kerja dan pribadi terpisah, Anda perlu membuat jadwal. Tulis jadwal kerja sedemikian rupa agar jelas waktu kerja dan istirahat Anda.
Beri jeda waktu setidaknya 15-30 menit setiap harinya. Usahakan saat makan siang Anda menjauh dari laptop atau ponsel.
- Sisakan waktu untuk "me time"
Atur jadwal "me time" setiap harinya agar pikiran Anda jauh dari stres. Gunakan waktu tersebut untuk istirahat dan menjauhlah dari pekerjaan.
Anda bisa tidur, menonton film, atau melakukan hobi. Cara ini bisa menjauhkan Anda dari kelelahan karena WFH.
Baca juga: Cara menghilangkan uban secara alami saat usia masih muda
- Bersosialisasi
Selama pandemi berlangsung kegiatan di luar ruangan menjadi terbatas. Tetapi bersosialisasi sekarang tidak perlu bertemu langsung.
Anda bisa berkirim pesan atau menggunakan video call untuk mengatasi burnout. Buat jadwal untuk "curhat" dengan teman setidaknya seminggu sekali.
Cara ini bisa mengurangi rasa penat selama bekerja. Anda juga bisa sharing berbagai masalah dan ide bersama teman.
- Berkonsultasi dengan atasan
Jika stres sudah tidak bisa teratasi, Anda bisa berkonsultasi dengan atasan. Mintalah pendapat agar pekerjaan Anda tetap berjalan dengan baik. Di satu sisi kehidupan dan kesehatan mental Anda tetap terjaga.
Selanjutnya: Demi hal ini, Kim Jong Un instruksikan "perang" 80 hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News