kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO resmi memberi nama virus corona, ini dia namanya


Selasa, 11 Februari 2020 / 23:31 WIB
WHO resmi memberi nama virus corona, ini dia namanya


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi memberi nama virus corona baru: COVID-19. Sebelumnya, mereka menyebut virus mematikan tersebut dengan nama novel coronavirus (2019 n-Cov).

Melansir Reuters, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, nama untuk virus corona baru penting untuk menghindari stigma dan nama-nama lain yang mungkin tidak akurat.

Cuma, Tedros mengungkapkan, vaksin pertama virus itu baru tersedia dalam 18 bulan ke depan. "Jadi, kita harus melakukan semuanya hari ini, menggunakan semua senjata yang tersedia," katanya di Jenewa, Selasa (11/2).

Baca Juga: Perang masih lama, vaksin pertama virus corona baru tersedia satu tahun lagi

Tedros meminta semua negara seagresif mungkin dalam memerangi COVID-19. "Jika dunia tidak ingin bangun dan menganggap virus sebagai musuh publik nomor satu, saya tidak berpikir kita akan belajar dari pelajaran ini," ujarnya.

"Kami masih dalam strategi penahanan dan tidak boleh membiarkan virus (COVID-19) memiliki ruang untuk penularan lokal (dari manusia ke manusia)," imbuh Tedros.

Sebelumnya, Tedros menyebutkan, China telah melaporkan 42.708 kasus COVID-19 terkonfirmasi, termasuk 1.017 kematian. "Dengan 99% kasus di China, ini tetap sangat darurat bagi negara itu," katanya seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Bank Dunia tawarkan bantuan teknis virus corona ke China, tapi bukan pinjaman uang

"Tetapi, (COVID-19) ancaman sangat besar bagi seluruh dunia," ujar Tedros nya saat membuka pertemuan yang bertujuan mempercepat penelitian obat-obatan, diagnostik, dan vaksin virus corona baru di Jenewa, Selasa (11/2).

Karena itu, Tedros berharap, salah satu hasil dari pertemuan tersebut akan menjadi peta jalan untuk penelitian. Hadir dalam pertemuan itu lebih dari 400 peneliti, termasuk yang ikut serta lewat konferensi video dari China dan Taiwan.

"Intinya adalah solidaritas, solidaritas, solidaritas. Itu terutama berlaku dalam hal berbagi sampel," tegas Tedros. "Untuk mengalahkan wabah ini, kita perlu berbagi secara terbuka dan adil, sesuai dengan prinsip keadilan dan kesetaraan".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×