kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WHO gunakan istilah physical distancing, apa bedanya dengan social distancing?


Rabu, 01 April 2020 / 07:10 WIB
WHO gunakan istilah physical distancing, apa bedanya dengan social distancing?
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Korea Selatan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mulai menggunakan istilah  physical distancing atau jarak fisik sebagai cara untuk menghindari penyebaran virus corona lebih luas. Langkah ini disebut sebagai "arah yang tepat" oleh para ahli. 

Penyebaran virus corona baru ini tergolong cepat dan telah menjangkit ratusan negara. Berbagai kebijakan pun dilakukan oleh setiap negara yang mengonfirmasi Covid-19 di negaranya, mulai dari penutupan bandara hingga pemberlakuan pembatasan terhadap pergerakan warganya. 

Melansir Al Jazeera, dalam sebuah konferensi pers harian 20 Maret lalu, pejabat badan kesehatan global tersebut mengatakan bahwa menjaga jarak fisik sangatlah penting dilakukan di tengah pandemi global yang masih terjadi. 

Baca Juga: Berapa lama masa inkubasi virus corona di dalam tubuh? Ini kata WHO

Langkah ini tidak berarti bahwa secara sosial, seseorang harus memutuskan hubungan dan komunikasi dengan orang yang dicintai atau dari keluarganya. "Saat ini, berkat teknlogi yang telah maju, kita dapat tetap terhubung dengan berbagai cara tanpa benar-benar berada dalam ruangan yang sama dengan orang-orang lain secara fisik," kata ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove pada 20 Maret lalu. 

Maria mengatakan, WHO mengubah istilah dengan jarak fisik atau physical distancing secara sengaja karena ingin agar orang-orang tetap terhubung. 

Baca Juga: Di tengah pandemi korona, WHO beri peringatan ke pemerintah global

Virus corona diketahui penyebaran utamanya melalui tetesan pernapasan, terutama saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Oleh karena itu, menjaga jarak fisik yang aman dianjurkan untuk mengurangi penularan.

Rekomendasi jarak lebih dari 1 meter 

WHO merekomendasikan menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang lain. Sementara, beberapa pakar kesehatan menyarankan untuk menjaga jarak setidaknya dua meter dari orang lain. Sejumlah langkah dapat diambil untuk meningkatkan ruang fisik antara orang-orang, termasuk tinggal di rumah lebih banyak, bekerja dari rumah jika mungkin, membatasi tamu di rumah, menghindari pertemuan besar dan transportasi umum.  




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×