Sumber: dmerharyana.org,Times of India | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Studi lebih lanjut menemukan bahwa ada lebih sedikit mutasi pada BA.3 daripada BA.1. Muncul pula spekulasi bahwa hilangnya mutasi mungkin menjadi alasan mengapa BA.3 memiliki jumlah infeksi yang lebih sedikit.
BA.3 telah disebut sebagai garis keturunan Omicron yang kurang lazim oleh banyak penelitian.
Tingkat keparahan yang dimiliki varian virus pada tubuh manusia tergantung pada bagaimana tubuh inang bereaksi terhadap virus.
Omicron dianggap sebagai varian virus corona yang lebih ringan di antara semua varian lain yang telah terdeteksi sejauh ini.
Selama gelombang ketiga yang terutama disebabkan oleh subvarian BA.1, ada lebih sedikit kasus rawat inap. Namun, varian ini memiliki tingkat penularan yang cepat.
Baca Juga: Atasi Gejala Covid-19 Varian Omicron, Ini Makanan Terbaik yang Bisa Dikonsumsi
Pada Desember 2021, sebulan setelah subvarian terdeteksi, para ahli mengatakan bahwa Omicron menular tetapi kecil kemungkinannya untuk menempatkan penderitanya di rumah sakit.
“Tidak seperti pola yang diamati pada gelombang Beta dan Delta, peningkatan kasus selama gelombang Omicron tidak disertai dengan peningkatan penerimaan rumah sakit secara bersamaan,” sebuah studi penelitian Desember 2021 yang diterbitkan di Lancet mengatakan.
Gejala umum infeksi Omicron Covid-19 adalah: sakit tenggorokan, pilek, bersin-bersin, sakit kepala, nyeri tubuh dan demam ringan.
Baca Juga: Terbaru, Ini Aturan Karantina Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri, Bisa Hanya 3 Hari