kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Waspada Rabies, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Menangani Infeksi Rabies


Kamis, 22 Juni 2023 / 12:18 WIB
Waspada Rabies, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Menangani Infeksi Rabies
ILUSTRASI. Waspada Rabies, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Menangani Infeksi Rabies.


Penulis: Tiyas Septiana

Gejala Rabies-  Beberapa waktu lalu berita tentang anak yang meninggal akibat rabies membuat heboh masyarakat. 

Penyakit ini memang mematikan jika tidak segera ditangani setelah terkena gigitan hewan yang terinfeksi virus ini. 

Sebenarnya apa itu rabies dan mengapa bisa sangat mematikan? 

Melansir situs Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit menular yang menyerang saraf pusat manusia dan hewan berdarah panas. 

Penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat dan perlu diwaspadai.

Baca Juga: 9 Manfaat Kulit Pisang untuk Kesehatan, Wajah, dan Tanaman

Penularan dan masa inkubasi virus rabies

Virus rabies yang menjadi penyebab penyakit anjing gila, ditularkan melalui gigitan, cakaran, air liur, atau jilatan pada luka oleh hewan yang terkena rabies. 

Hewan yang memiliki risiko tinggi menularkan penyakit ini biasanya adalah hewan liar (anjing, krea, kucing) atau hewan peliharaan yang tidak divaksin rabies. 

Mengutip situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, masa inkubasi virus ini pada manusia antara 4-12 minggu. 

Setelahnya, orang yang terinfeksi virus rabies akan mengalami gejala infeksi virus ini. Sedangkan pada hewan, masa inkubasi virus rabies berkisar antara 3-8 minggu.

Setelah digigit oleh hewan yang terinfeksi rabies, virus akan bertahan di tempat gigitan sekitar 2 minggu. 

Selanjutnya virus akan bergerak menuju saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya. 

Selama perjalanan menuju otak, virus rabies berkembang biak hingga mencapai jumlah maksimal saat mencapai otak. 

Jumlah virus yang berkembang berkali-kali lipat tersebut kemudian menyebar ke seluruh organ dan jaringan tubuh untuk kemudian kembali berkembang biak. 

Gejala rabies

Terdapat dua tipe gejala rabies yang muncul pada hewan yang terinfeksi virus ini. 

Tipe petama adalah tipe ganas yang umumnya membuat hewan tersebut mati. Tipe terdiri dari tiga stadium, yakni: 

  • Stadium prodromal (2-3 hari) dengan gejala: malaise, tidak mau makan, sedikit jinak, demam sub febris, refleks kornea menurun 
  • Stadium eksitasi (3-7 hari) dengan gejala: reaktif dengan menyerang, dan menggigit benda bergerak, pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, strabismus, ejakulasi spontan
  • Stadium paralisis dengan gejala: ekor jatuh, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva (ludah) berhamburan, kaki belakang terseret

Tipe jinak atau dumb yang umumnya stadium ini muncul setelah stadium paralisis, anjing ini terlihat diam, berpenampilan tenang namun akan ganas jika didekati

Baca Juga: Biar Menyehatkan, Ini Cara Memasak Hidangan yang Tepat Buat Penderita Diabetes

Sedangkan pada manusia, gejala rabies yang muncul diantaranya: 

  • Demam
  • Mual 
  • Rasa nyeri di tenggorokan 
  • Keresahan 
  • Takut air (hidrophobia) 
  • Takut cahaya 
  • Liur yang berlebihan (hipersaliva)

Cara menangani infeksi rabies

Penanganan pertama yang wajib dilakukan jika terkena gigitan anjing atau hewan lain dengan rabies yakni: 

  • Cucilah gigitan hewan (anjing) dengan sabun/detergent di bawah air mengalir selama 10-15 menit
  • Memberi obat antiseptik pada luka gigitan (obat merah, alkohol 70 % dan lain-lain)
  • Menghubungi rabies center atau fasilitas kesehatan untuk pertolongan selanjutnya

Agar lingkungan aman dari virus rabies, Anda perlu melakukan langkah pencegahan. 

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah virus rabies adalah memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan sebanyak sekali setahun. 

Selanjutnya adalah segera melapor ke puskesmas atau rumah sakit jika terkena gigitan hewan untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×