kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

KLB Rabies, Inilah Ciri-Ciri Terkena Rabies & Pertolongan Pertama yang Tepat


Senin, 05 Juni 2023 / 06:55 WIB
KLB Rabies, Inilah Ciri-Ciri Terkena Rabies & Pertolongan Pertama yang Tepat
ILUSTRASI. KLB Rabies, Inilah Ciri-Ciri Terkena Rabies & Pertolongan Pertama yang Tepat


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Ciri-Ciri Terkena Rabies - Kenali ciri-ciri terkena rabies. Saat ini penyakit rabies melanda di dua daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mewaspadai ciri-ciri terkena rabies adalah hal penting. Pasalnya, penyakit rabies bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri terkena rabies. Dengan demikian, penderita bisa segera mendapatkan penanganan medis secara tepat.

Diberitakan Kompas.com, Kementerian Kesehatan RI pada Jumat (2/6/2023), menyebut bahwa sudah terdapat 2 kabupaten di Indonesia yang memiliki status kejadian luar biasa (KLB) rabies tahun ini, yaitu Sikka dan Timor Tengah Selatan (TTS) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut pemberitaan Antara, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di NTT mencapai 12.576 pada 2023. Kasus GHPR di Sikka mencapai 518 dengan 1 kematian dari Januari hingga April 2023. KLB rabies di NTT ini masih ditangani di tingkat lokal oleh pemerintah bersama masyarakat setempat.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Rabies, Penyebab, Gejala, dan Langkah Penanganannya

Lalu bagaimana ciri-ciri terkena rabies?

Dilansir dari website resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies.

Penyakit rabies ditularkan melalui saliva (anjing, kucing, kera) yang kena rabies dengan jalan gigitan atau melalui luka terbuka.

Penyakit rabies masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (orang Belanda) pada kuda. Kemudian tahun 1889 Esser W, J,. dan Penning menemukan penyakit rabies pada anjing. Pada tahun 1894, pertama kali virus rabies menyerang manusia, ditemukan oleh EV De Haan (orang Belanda).

Morfologi virus rabies, berbentuk peluru, mempunyai panjang 180 nm (nanometer), dan lebar 75 nm. Komposisi dari virus ini antara lain Ribo Nucleic Acid (RNA) rantai tungga, lipid, karbohidrat dan protein.

Sifat virus rabies

Virus rabies meliputi sifat fisik dan sifat kimia. Sifat fisik virus rabies adalah 

(1) Pemanasan pada suhu 60o C selama 5 menit akan mematikan virus ;

(2) Virus akan mati bila kena sinar ultraviolet ;

(3) Cepat mati bila berada diluar jaringan hidup ;

(4) Pada suhu – 4o C ( minus 4 °C ) virus dapat bertahan hidup sampai berbulan-bulan.

Sifat kimia virus rabies:

(1) Dapat diinaktifkan dengan propiolakton, phenol, halidol azirin, zat pelarut lemak, dll ;

(2) Tahan hidup beberapa minggu di dalam glycerin pada suhu kamar ;

(3) Virus rabies bila disimpan didalam larutan glycerin pekat pada suhu kamar, dapat bertahan- berminggu-minggu ;

(4) Pada glycerin 10 %, virus akan cepat mati ;

(5) Cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak seperti air sabun, detergent, chloroform, ether dll.

Masa Inkubasi dan Sumber Penularan Penyakit Rabies

Masa inkubasi (masa masuknya virus kedalam tubuh manusia / hewan sampai menimbulkan gejala penyakit) adalah : Masa inkubasi pada hewan antara 3 – 8 minggu, masa inkubasi pada manusia bervariasi, biasanya 2 – 8 minggu, kadang- kadang 10 hari sampai 2 tahun, tetapi rata- rata masa inkubasinya 2 – 18 minggu.

Sumber penular dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera. Di luar negeri, disamping ke 3 hewan diatas, dapat juga ditularkan melalui gigitan binatang seperti : serigala, kelelawar, skunk, dan racoon.
Daya serang virus rabies sebagai berikut; setelah virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan (anjing), selama sekitar 2 minggu virus akan tetap tinggal di tempat masuk dan atau didekat tempat gigitan.

Selanjutnya virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan fungsinya. Sepanjang perjalanan ke otak, virus rabies akan berkembangbiak / membelah diri (replikasi). Selanjutnya sampai diotak dengan jumlah virus maksimal, kemudian menyebar luas ke semua bagian neuron. Virus ini akan masuk ke sel-sel limbik, hipotalamus, dan batang otak. Setelah memperbanyak diri pada neuron-neuron sentral, maka virus rabies akan bergerak keseluruh organ dan jaringan tubuh untuk berkembang biak seperti adrenal, ginjal, paru-paru, hati dan selanjutnya akan menyerang jaringan tubuh lainnya.

Faktor Risiko Penularan, Cara Penularan

Hal-hal yang menjadi faktor risiko penularan penyakit rabies adalah sarana transportasi, khususnya pelabuhan yang tidak resmi, hewan peliharaan yang Tidak di vaksinasi di daerah tertular, hewan liar di daerah tertular, pekerja yang berisiko seperti dokter hewan, penangkap anjing, petugas laboratorium, pemburu dll. Wisatawan ke daerah tertular tapi tidak diberi pre exposure, tranplantasi terutama cornea.

Cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan cara penularan pada manusia. Pada hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies ke hewan sehat. Cara penularan rabeis pada manusia, dibagi dua yaitu :

(1) Dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus rabies.

(2) Nongigitan melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput mukosa yang utuh, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat genitalia eksterna dan melalui inhalasi / udara (jarang terjadi).

Cara penularan dari manusia ke manusia melalui transplantasi kornea, kontak air liur penderita ke mukosa mata dan pernah ada laporan, orang sehat setelah digigit oleh penderita rabies, mengalami sakit rabies.
Gejala dan Tanda Rabies

Ciri-ciri terkena rabies

Ciri-ciri terkena rabies pada hewan terdiri dari dua tipe yaitu :

(1) Tipe ganas terdiri dari stadium prodromal, eksitasi dan paralise dengan rincian :

Stadium prodromal ( 2 – 3 hari ),

Ciri-ciri hewan terkena rabies: malaise, tidak mau makan, agak « jinak », demam sub febris, refleks kornea menurun ;

Stadium eksitasi ( 3 – 7 hari )

Ciri-ciri hewan terkena rabies: reaktif dengan menyerang, dan menggigit benda bergerak, pica (memakan berbagai benda termasuk tinjanya sendiri), lupa pulang, strabismus, ejakulasi spontan ;

Stadium paralisis, gejala : ekor jatuh, mandibula jatuh, lidah keluar, saliva (ludah) berhamburan, kaki belakang terseret.

Pada stadium ini sangat singkat dan biasanya dikuti dengan kematian hewan tersebut.

(2) Tipe Jinak (dumb), umumnya stadium ini muncul setelah stadium paralisis. Ciri-ciri hewan terkena rabies tipe jinak adalah hewan terlihat diam, berpenampilan tenang namun akan ganas kalau didekati.

Ciri-ciri terkena rabies pada manusia

Ciri-ciri terkena rabies pada manusia adalah demam, mual, rasa nyeri di tenggorokan, kereshan, takut air (hidrophobia), takut cahaya, liur yang berlebihan (hipersaliva).

Pertolongan Pertama, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Rabies

Pertolongan pertama pada penderita rabies dapat dilakukan cara-cara seperti : (1) Cucilah gigitan hewan (anjing) dengan sabun / detergent di bawah air mengalir selama 10 – 15 menit ; (2) Beri obat antiseptik pada luka gigitan (obat merah, alkohol 70 % dll) ; (3) Hubungi rabies center untuk pertolongan selanjutnya (Media center ; Dinas Peternakan Provinsi Bali).

Pencegahan rabies dapat dilakukan dengan memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan anda setiap 1 tahun sekali, segera melapor ke puskesmas / rumah sakit terdekat bila digigit oleh hewan tersangka rabies untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).

Itulah ciri-ciri terkena rabies pada manusia maupun hewan. Segera vaksin binatang kesayangan Anda agar tidak membawa penyakit rabies.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×