Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Tim pakar juga menggunakan nebulizer untuk melakukan simulasi batuk dan bersin. Hasilnya, virus berubah menjadi aerosol yang partikelnya melayang di udara, membuatnya terdeteksi hampir selama tiga jam.
Baca Juga: Awas! 86% pasien virus corona tak terdeteksi karena minim gejala
Hasil studi penelitian tersebut pertama kali diunggah di situs medis pra-cetak pada pekan lalu, sebelum mendapat tinjauan dari pakar sejawat lain.
Unggahan ini menarik perhatian, termasuk kritik dari para ilmuwan lain yang mengatakan, itu melebih-lebihkan. Para kritikus mempertanyakan, apakah nebulizer secara akurat bisa meniru batuk dan bersin manusia.
Penulis: Miranti Kencana Wirawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penelitian yang Didanai AS Sebut Virus Corona Bisa Tahan Berhari-hari di Permukaan Benda"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News