kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Ini penyebab gula darah tinggi bagi yang bukan penderita diabetes


Sabtu, 21 Agustus 2021 / 08:50 WIB
Waspada! Ini penyebab gula darah tinggi bagi yang bukan penderita diabetes
ILUSTRASI. Aktivitas fisik yang kurang penyebab gula darah tinggi bagi yang bukan penderita diabetes. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.


Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Waspadagula darah tinggi juga bisa terjadi pada orang yang bukan penderita diabetes, lo. Jadi, kenali penyebab gula darah tinggi pada bukan penderita penyakit itu.

Hiperglikemia atau gula darah tinggi adalah kondisi ketika ada terlalu banyak gula dalam darah. Selama ini, mungkin lebih dikenal sebagai gejala utama yang mendasari penyakit diabetes. 

Padahal sebenarnya, gula darah tinggi juga bisa terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

Baik pada penderita diabetes maupun yang bukan, kondisi gula darah tinggi penting untuk bisa dikelola dengan baik. 

Dilansir dari WebMD, peningkatan glukosa darah di antaranya dapat menyebabkan berbagai kondisi merugikan: 

  • Menunda kemampuan tubuh untuk sembuh 
  • Meningkatkan risiko infeksi 
  • Menyebabkan kerusakan permanen pada saraf, pembuluh darah, dan organ, seperti seperti mata dan ginjal 
  • Kerusakan pembuluh darah akibat gula darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. 

Baca Juga: 10 Ciri-ciri gula darah tinggi, Anda wajib mengenali

Mengutip Healthline, Anda bisa dianggap mengalami gangguan toleransi glukosa atau pradiabetes jika memiliki kadar glukosa puasa antara 100–125 mg/dL

Dan, mengalami hiperglikemia bila kadar glukosa darah puasa lebih dari 125 mg/dL atau lebih besar dari 180 mg/dL dua jam setelah makan. 

Tubuh memperoleh glukosa terutama melalui konsumsi karbohidrat, tetapi juga melalui pemecahan glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) atau konversi sumber non-karbohidrat menjadi glukosa (glukoneogenesis) yang terutama terjadi di hati. 

Sementara 50%-80% glukosa dipakai oleh otak, ginjal, dan sel darah merah untuk energi. Sisa pasokan glukosa disimpan sebagai glikogen di hati juga otot dan dapat dimanfaatkan di lain waktu untuk energi atau diubah menjadi jaringan lemak.

Penyebab gula darah tinggi pada bukan penderita diabetes 

Pada orang sehat, kadar glukosa darah diatur oleh hormon insulin agar tetap pada tingkat stabil 80-100 mg/dL. 

Insulin mempertahankan gula darah stabil dengan meningkatkan penyerapan dan penyimpanan glukosa dan menurunkan protein inflamasi yang meningkatkan gula darah ketika ada kelebihan glukosa dalam darah. 

Baca Juga: Bisa obati diabetes, berikut 4 khasiat daun salam

Kondisi tertentu dapat meningkatkan kadar glukosa darah Anda dengan mengganggu kemampuan insulin untuk mengangkut glukosa keluar dari aliran darah. 

Ketika ini terjadi, Anda dapat mengalami hiperglikemia yang menempatkan Anda pada peningkatan risiko pradiabetes, diabetes, dan komplikasi terkait. 

Merangkum Very Well Health, ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab gula darah tinggi pada orang bukan penderita diabetes. Ini mungkin termasuk:

1. Penyakit pankreas 

Penyakit pankreas seperti pankreatitis (radang pankreas), kanker pankreas, dan cystic fibrosis dapat menyebabkan hiperglikemia karena sel-sel pankreas rusak dalam kondisi ini. 

Seperti diketahui, insulin diproduksi dan dilepaskan dari sel-sel pankreas. Dengan peradangan dan kerusakan pankreas, sel-sel pankreas tidak lagi mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengeluarkan glukosa dari darah untuk mengontrol gula darah. 

Baca Juga: 6 Penyebab diabetes ini bisa Anda alami, patut waspada

2. Genetika 

Riwayat keluarga diabetes bisa meningkatkan risiko Anda terkena hiperglikemia. 

Sementara diabetes dapat dicegah melalui faktor diet dan gaya hidup, gangguan sensitivitas insulin dapat diturunkan dalam keluarga dan dapat membuat Anda lebih rentan terkena gula darah tinggi. 

Wanita hamil juga bisa mengembangkan diabetes gestasional, seringkali antara 24 dan 28 minggu kehamilan. Diabetes gestasional bisa terjadi karena perubahan hormonal yang memengaruhi cara glukosa dimetabolisme dalam tubuh. 

Pengaruh hormon kehamilan bisa mengganggu kemampuan insulin untuk mengeluarkan kelebihan glukosa dari darah sehingga menyebabkan gula darah tetap tinggi. 

3. Efek samping obat 

Obat-obatan tertentu, seperti katekolamin vasopresor, imunosupresan, dan kortikosteroid, bukan hanya bisa meningkatkan kadar glukosa darah dengan mengaktifkan enzim yang meningkatkan kadar glukosa darah. 

Tapi, juga mengganggu pelepasan dan aktivitas insulin untuk mengambil glukosa dari darah. 

Pasien rawat inap yang menerima nutrisi melalui infus juga berisiko lebih tinggi mengalami hiperglikemia. Pasalnya, cairan nutrisi mengandung larutan gula untuk membantu memulihkan keseimbangan elektrolit. 

Konsentrasi cairan ini harus dipantau secara hati-hati pada pasien yang sakit atau dalam pemulihan dari operasi atau cedera untuk mencegah lonjakan gula darah lebih lanjut. 

Baca Juga: Anda bisa coba, ini sayur dan buah yang efektif menurunkan gula darah

4. Pola makan 

Diet memainkan peran penting dalam perkembangan gula darah tinggi. 

Kelebihan konsumsi makanan yang mengandung gula dan karbohidrat meningkatkan kadar gula darah setelah makan karena makanan dipecah menjadi molekul glukosa yang masuk ke aliran darah. 

Pada orang yang sehat, kehadiran lebih banyak molekul glukosa dalam darah memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin. 

Insulin dilepas untuk membantu mengambil glukosa dari darah dan mengangkutnya ke otot dan hati untuk digunakan sebagai energi dan penyimpanan. 

Saat gula darah menurun, sinyal ke pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin berhenti, dan kadar gula darah akan kembali ke garis dasar yang stabil. 

Ketika kadar gula darah terus meningkat dengan konsumsi gula dan karbohidrat yang berulang dan berlebihan, kelebihan glukosa dalam aliran darah merangsang pankreas untuk melepaskan banyak insulin. 

Seiring waktu, tubuh berhenti merespons insulin karena gula darah tinggi kronis, menyebabkan resistensi insulin dan menjaga gula darah tetap tinggi.

Mengelola diet sehat dan seimbang dengan protein, lemak, dan makanan kaya serat sambil membatasi gula dan karbohidrat olahan dan olahan dapat membantu mengontrol kadar gula darah. 

Konsumsi alkohol berlebih juga dapat memengaruhi gula darah Anda dengan mengganggu kemampuan hati Anda untuk mengatur produksi dan pelepasan glukosa dan berdampak negatif pada respons tubuh Anda terhadap insulin. 

Baca Juga: 4 Manfaat daun sirih, bisa mengontrol gula darah, lo

5. Aktivitas fisik kurang

Aktivitas fisik yang kurang bisa meningkatkan gula darah Anda karena otot rangka adalah bagian utama tubuh yang menggunakan glukosa untuk energi atau menyimpan glukosa ekstra sebagai glikogen. 

Dengan tingkat aktivitas fisik yang rendah, otot menjadi tidak aktif dan tidak mengeluarkan glukosa secara efisien dari darah. 

Olahraga teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dengan meningkatkan kebutuhan otot untuk mengeluarkan glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Penyebab Gula Darah Tinggi pada Orang Bukan Penderita Diabetes"

Penulis: Irawan Sapto Adhi
Editor: Irawan Sapto Adhi

Selanjutnya: Ingin menurunkan kolesterol jahat? Coba 5 minuman lezat ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×